Thursday 18 September 2014

FILARIASIS (Penyakit Kaki Gajah)





APA ITU FILARIASIS ?
filariasis adalah penyakit yang bersifat menahun yang disebabkan cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. penyakit ini dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan, kantong buah zakar, payudara dan kelamin wanita. semua orang baik laki-laki, perempuan, anak-anak dan orang tua dapat terserang penyakit ini. penyakit ini bukan karena kutukan, kena guna-guna atau keturunan.

APA GEJALA DAN TANDA FILARIASIS?
Tahap Awal (akut)
  • demam berulang 1-2 kali atau lebih setiap bulan selama 3-5 hari terutama bila bekerja berat. demam dapat sembuh sendiri tanpa diobati.
  • timbul benjolan dan terasa nyeri pada lipat paha atau ketiak tanpa adanya luka badan.
  • teraba adanya urat seperti tali yang berwarna merah dan sakit, mulai dari pangkal paha atau ketiak dan berjalan ke arah ujung kaki atau tangan.
Tahap Lanjut (kronis)
  • pada awalnya terjadi pembesaran yang hilang timbul pada kaki, tangan, kantong buah zakar, payudara dan alat kelamin wanita dan lama kelamaan menjadi cacat menetap.
APAKAH PENDERITA FILARIASIS SELALU ADA GEJALA?
  • banyak penderita filariasis (penyakit kaki gajah) tidak menunjukkan gejala sama sekali.
  • mereka terlihat sehat tetapi dalam tubuhnya sudah terdapat cacing yang beredar dalam darah.
APA AKIBAT FILARIASIS?
  • kerugian ekonomi akibat penyakit berdampak nyata, terutama bagi keluarga
  • penderita tidak dapat bekerja secara normal/tidak dapat bekerja sama sekali.
  • penderita merasa rendah diri atau malu terhadap lingkungannya
  • mengganggu hubungan intim suami istri.
APA PENYEBAB FILARIASIS?
  • filariasis disebabkan oleh cacing filaria yang menyerupai benang yang hidup di dalam tubuh manusia.
  • cacing ini dapat bertahan hidup selama 4 sampai 6 tahun dalam kalenjer getah bening (bagian tubuh yang melindungi kita dari penyakit).
  • cacing ini berkembang biak di dalam tubuh dan menghasilkan jutaan anak cacing yang beredar dalam darah
  • filariasis disebabkan oleh tiga jenis cacing filaria,yaitu: Wucheria branchofti, Brugia malayi dan Brugia timori.
CARA PENULARAN FILARIASIS?
  • filariasis ditularkan dari seseorang yang dalam darahnya terdapat anak cacing (mikrofilaria) kepada orang lain melalui gigitan nyamuk.orang tersebut mungkin menjdi sakit mungkin juga tidak.
  • pada waktu nyamuk menghisap dan masuk ke badan nyamuk.
  • dalam 1-2 minggu kemudian mikrofilaria berubah menjadi larva dan dapt ditularkan kepada orang lain sewaktu nyamuk menggigitnya.
APA SAJA NYAMUK PENULAR FILARIASIS?
  • Banyak sekali nyamuk yang dapat menularkan filarisis seperti nyamuk rumah, nyamuk got, nyamuk hutan dan nyamuk rawa-rawa.
DIMANA TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK?
  • terdapat banyak tempat yang dapat menjadi perindukan nyamuk penular filariasis seperti ; hutan, tanaman air, got/saluran air, rawa-rawa, hutan bakau dan sawah.
BAGAIMANA MENCEGAH FILARIASIS?
  • menghindari dari gigitan nyamuk dengan cara: tidur menggunakan kelambu, lubang angin (ventilasi) rumah ditutup kawat kasa halus, memasang obat nyamuk, memakai obat gososk anti nyamuk.
  • memberantas nyamuk dengan cara; membersihkan tempat perindukan nyamuk, menyemprot nyamuk dll.
  • mengikuti program pengobatan massal filariasis yang dilaksanakan puskesmas
  • memeriksakan diri ke puskesmas bila keluarga/tetangga terkena filariasis.
BAGAIMANA MENGETAHUI SESEORANG MENDERITA FILARIASIS?
  • apabila ada tanda-tanda awal (akut) atau tanda-tanda lanjut (kronis)
  • apabila dari hasil pemeriksaan darah jari  ditemukan anak cacing (mikrofilaria). pengambilan darah jari dilakukan pada waktu malam hari, karena anak cacing beredar didarah pada malam hari.
APA PERAN MASYARAKAT UNTUK MENCEGAH FILARIASIS?
  • mencegah agar tidak digigit nyamuk dan memberantas sarang nyamuk
  • mengikuti program pengobatan massal filariasis oleh puskesmas sekali setahun selama lima tahun berturut-turut.
  • mengenali gejala-gejala filariasis dan segera berobat ke puskesmas
  • mematuhi atau mengikuti aturan pengobatan sesuai petunjuk petugas kesehatan
  • menggugah masyarakat untuk mencegah filariasis
BAGAIMANA PERAWATAN PENDERITA YANG SUDAH CACAT?


meski penderita yang sudah cacat sukar disembuhkan, penderita perlu perawatan untuk mengurangi penderitaannya dengan:
  • membersihkan bagian tubuh yang membengkak secara rutin dengan air dan sabun
  • membersihkan obat-obatan sesuai anjuran petugas kesehatan/puskesmas

FASILITATOR CLTS YANG PENTING DIINGAT

JANGAN DILAKUKAN
  • menawarkan subsidi
  • mengajari
  • menyuruh membuat jamban
  • memberikan alat-alat atau petunjuk kepada orang perorangan
  • menjadi pemimpin, mendominasi proses diskusi. (selalu menunjukkan dan menyuruh masyarakat melakukan ini dan itu pada saat fasilitasi).
  • memberitahukan apa yang baik dan apa yang buruk
  • langsung memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan masyarakat.
YANG HARUS DILAKUKAN
  • memicu kegiatan setempat. dari awal katakan bahwa tidak akan pernah ada subsidi dalam kegiatan ini. jika masyarakat bersedia maka kegiatan bisa dilanjutkan tetapi mereka tidak bisa menerimanya, hentikan proses.
  • memfasilitasi
  • memfasilitasi masyarakat untuk menganalisa kondisi mereka, yang memicu rasa jijik dan malu. mendorong orang dari BAB di sembarang tempat menjadi BAB di tempat yang tetap dan tertutup
  • melibatkan masyarakat dalam setiap pengadaan alat untuk proses fasilitasi.
  • Fasilitator hanya menyampaikan "pertanyaan sebagai pancingan" dan biarkan masyarakat yang berbicara/ diskusi lebih  banyak. (masyarakat yang memimpin)
  • membiarkan masyarakat menyadari sendiri
  • kembalikan setiap pertanyaan dari masyarakat kepada masyarakat itu sendiri, misalnya: jadi bagaimana sebaiknya menurut bapak/ibu?"
 


Wednesday 17 September 2014

Alat-Alat Utama PRA (participatory rural assesment) dalam CLTS

PEMICUAN CLTS

  1. Rasa jijik
  2. Rasa Malu
  3. Takut Sakit
  4. Rasa bersalah
  5. Rasa berdosa
  6. Rasa memiliki kemampuan (miskin)
PENGHAMBAT PEMICUAN
  1. kebiasaan menerima subsidi (masyarakat menjadi manja)
  2. gengsi
  3. tidak ada tokoh panutan

ALAT-ALAT UTAMA PRA DALAM CLTS
Implementasi CLTS di masyarakat pada intinya adala "Pemicuan" setelah sebelumnya dilakukan analisa partisipatif oleh masyarakat itu sendiri. Untuk memfasilitasi masyarakat dalam menganalisa kondisinya. ada beberapa alat PRA yang diperlukan, seperti'

YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN FASILITATOR
  1. menawarkan subsidi
  2. mengajari
  3. menyuruh membuat jamban tetapi biarkan masyarakat merasa butuh akan sarana jamban
  4. memberikan alat-alat petunjuk
  5. menjadi pemimpin diskusi
  6. memberitahukan apa yang baik dan apa yang buruk
  7. langsung memberikan jawaban atas pertanyaan masyarakat
  8. memaksa mereka harus membuat jamban
  9. lakukan pemicuan berulang kali kalau perlu Door to Door.

A. PEMETAAN
yang bertujuan untuk mengetahui/ melihat peta wilayah BAB masyarakat serta sebagai alat minitoring
- tanyakan dimana lokasi BAB dan dimana rumahnya ( lokasi BAB memakai warna kuning, media yang digunakan tergantung fasilitator bisa berupa kertas atau tepung)
- tanyakan dimana BAB saat malam hari atau saat hujan.
- tanyakan rata jumlah tinja perorang/perhari/pertahun
- untuk yang BAB disungai tanyakan kemana aliran airnya
- untuk yang masyarakat yang dihilir sungai tenyakan dimana mereka mandi
- tanyakan sudah berapa lama BABS
- tanyakan kemana perginya tinja
- salin peta ke kertas besar

B. TRANSECT WALK
tujuannya untuk melihat dan mengetahui tempat yang paling sering dijadikan tempat BAB. Dengan mengajak masyarakat berjalan kesana dan berdiskusi di tempat tersebut, diharapkan masyarakat akan merasa jijik dan bagi orang yang biasa BAB di tempat tersebut diharapkan akan terpicu rasa malunya
- ajak masyarakat berjalan kelokasi dimana mereka BAB
- tanyakan siapa yang BAB disana
- tanyakan perasaanya
- tanyakan sudah berapa lama
- tanyakan apakah masih melakukan kebiasaan yang sama esok hari
- untuk yang ada jamban, tanyakan bagaimana pendapatnya melihat lokasi tersebut
- jika ada anak kecil tanyakan apakah mereka senang BAB disana
- jika perlu ajrkan nyanyian, pantun dsb pada anak-anak

C.ALUR KONTAMINASI
yaitu dengan mengajak masyarakat untuk melihat bagaimana kotoran manusia dapat dimakan oleh manusia lainnya.
- tanyakan apakah mereka yakin tinja dapat masuk ke mulut
- minta masyarakat menggambarkan yang menjadi perantara tinja ke mulut
- diskusikan

D.SIMULASI AIR YANG TELAH TERKONTAMINASI
Mengajak masyarakat untuk melihat bagaimana kotoran manusia dapat dimakan manusia   lainnya
- minta air bersih kepada masyarakat
- lakukan kontaminasi ( mungkin dengan rambut, mencelupkan tangan atau bahkan dengan tinja sekalian bila memungkinkan )
- minta mereka menggunakan air tersebut
- perhatikan reaksi masyarakat
- lakukan diskusi

E. DISKUSI KELOMPOK
bersama-sama dengan masyarakat melihat kondisi yang ada dan menganalisanya sehingga diharapkan dengan sendirinya masyarakat dapat merumuskan apa yang sebaiknya dilakukan atau tidak dilakukan. pembahasanya meliputi: FGD untuk menghitung jumlah tinja dari masyarakat yang BAB  di sembarang tempat selama 1 hari, 1 bulan dan dalam 1 tahunnya. FGD tentang Privacy agama dan kemiskinan.
- Tanyakan berapa banyak perempuan yang BAB di tempat terbuka
- tanyakan perasaan kaum perempuan yang BAB sembarangan
- tanyakan kepada kaum pria bagaimana kalau perempuan mereka dilihat orang lain ketika BAB sembarangan
- tanyakan adakan aturan agama mereka yang melarang perilaku BAB sembarangan
- jika masyarakat meminta bantuan, tanyakan masalah BAB tanggung jawab siapa
- jika masyarakat beralasan karena tidak ada uang, tanyakan perilaku merokok, atau tawarkan alternatif arisan jamban, atau tanyakan adakah cara yang lebih murah untuk membuat jamban
- sadarkan masyarakat bahwa jamban pada awalnya bisa yang sederhana disesuaikan kemampuan dengan
prinsip bahwa sudah berada pada tempat yang menghindari kontaminasi terhadap lingkungan
 


CLTS langkah-langkahnya

LANGKAH FASILITASI DI MASYARAKAT

1. PERKENALAN DAN PENYAMPAIAN TUJUAN
Perkenalkan terlebih dahulu anggota tim fasilitator dan sampaikan tujuan bahwa tim ingin "melihat" kondisi sanitasi dari kampung tersebut. jelaskan dari awal bahwa kedatangan tim bukan untuk memberikan penyuluhan apalagi memberikan bantuan.Tim hanya ingin melihat dan mempelajari bagaimana kehidupan di masyarakat, bagaimana masyarakat mendapatkan air bersih, bagaimana masyarakat melakukan kebiasaan buang air besar, tanyakan apakah masyarakat mau menerima tim dengan tujuan dan maksud tersebut.

2. BINA SUASANA
untuk menghilangkan jarak antara fasilitator dan masyarakat sehingga proses fasilitasi berjalan lancar, sebaiknya lakukan pencairan suasana.pada saat itu temukan istilah setempat untuk tinja misalnya ;cirikdll.

3. ANALISA PARTISIPATIF DAN PEMICUAN
memulai proses pemicuan di masyarakat, yang diawali dengan analisa partisipatif misalnya melalui pembuatan peta desa/dusun/kampung yang akan menggambarkan wilayah BAB masyarakatnya.

4. TINDAK LANJUT OLEH MASYARAKAT
jika masyarakat sudah terpicu dan kelihatan ingin berubah, maka saat itu juga susun rencana tindak lanjut oleh masyarakat. semangati masyarakat bahwa mereka dapat 100% terbebas dari kebiasaan BAB di sembarang tempat

5, MONITORING
lebih kepada"Memberikan energi" bagi masyarakat yang sedang dalam masa perubahan d bidang sanitasinya.


PROTAP RUJUKAN PASIEN KLINIK SANITASIPEDOMAN MERUJUK PASIEN PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN KE KLINIK SANITASI 1. Pengunjung mendaftar di loket 2. Petugas loket mengisi kartu status 3. Pasien menuju ke poliklinik dengan membawa kartu status 4. Petugas poliklinik (dokter, perawat, bidan) memeriksa pasien sesuai prosedur yang berlaku di puskesmas 5. Apabila dari hasil pemeriksaan di duga menderita penyakit yang berbasis lingkungan yaitu :  Diare  Ispa  Kecacingan  Malaria  DBD  TB Paru  Penyakit kulit/gatal-gatal  Keracunan makanan, minuman, pestisida  Keluhan akibat lingkungan yang buruk/akibat kerja 6. Penderita menuju ke klinik sanitasi dan memberikan kartu rujukan/kartu status pasien ke petugas klinik



PEDOMAN MERUJUK PASIEN PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN KE KLINIK SANITASI

1.     Pengunjung mendaftar di loket
2.   Petugas loket mengisi kartu status
3.   Pasien menuju ke poliklinik dengan membawa kartu status
4.   Petugas poliklinik (dokter, perawat, bidan) memeriksa pasien sesuai prosedur yang berlaku di puskesmas
5.   Apabila dari hasil pemeriksaan di duga menderita penyakit yang berbasis lingkungan  yaitu :
§     Diare
§     Ispa
§     Kecacingan
§     Malaria
§     DBD
§     TB Paru
§     Penyakit kulit/gatal-gatal
§     Keracunan makanan, minuman, pestisida
§     Keluhan akibat lingkungan yang buruk/akibat kerja
6.   Penderita menuju ke klinik sanitasi dan memberikan kartu rujukan/kartu status pasien ke petugas klinik