Thursday 30 October 2014

PERSYARATAN SANITASI RUMAH SAKIT


STANDAR TEKNIS SARANA RUMAH SAKIT
1. LOKASI DAN BANGUNAN
Secara umum lokasi rumah sakit hendaknya mudah dijangkau oleh masyarakat, bebas dari pencemaran, banjir, dan tidak berdekatan dengan rel kereta api, tempat bongkar muat barang, tempat bermain anak, pabrik industri, dan limbah pabrik.
Luas lahan untuk bangunan tidak bertingkat minimal 1,5 kali luas bangunan. Luas lahan untuk bangunan bertingkat minimal 2 kali luas bangunan lantai dasar. Luas bangunan disesuaikan dengan jumlah tempat tidur dan klasifikasi rumah sakit. Bangunan minimal adalah 50 m2 per tempat tidur. perbandingan jumlah tempat tidur dengan luas lantai untuk ruang perawatan dan ruang isolasi adalah:
  • Ruang bayi : ruang perawatan minimal 2 meter/tempat tidur, ruang isolasi minimal 3,5meter2/tempat tidur.
  • Ruang dewasa/anak : Ruang perawatan minimal 4,5 meter2/tempat tidur, Ruang isolasi minimal 6m2/tempat tidur
  • persyaratan luas ruangan sebaiknya berukuran minimal : Ruang periksa 3 X 3 M2, Ruang Tindakan 3X4 M2, Ruang Tunggu 6X6 M2, Ruang Utility 3X3 M2
 Ruang bangunan yang digunakan untuk ruang perawatan mempunyai :
  • Rasio tempat tidur dengan kamar mandi 10 Tempat Tidur (TT) : 1
  • Bebas serangga dan tikus
  • Kadar debu maksimal 150 ug/m3 udara dalam pengukuran rata-rata 24 jam
  • Tidak berbau (terutama H2S dan atau NH3)
  • Pencahayaan 100-200 lux
  • Suhu 26-270 Derjat Celcius (dengan AC) atau suhu kamar (tanpa AC) dengan sirkulasi udara yang baik.
  • Kelembaban 40-50%  (dengan AC) kelembaban udar ambient (tanpa AC)
  • Kebisingan <45 dBA
2. LANTAI
  • Lantai ruangan dari bahan yang kuat, kedap air, rata, tidak licin dan mudah dibersihkan dan berwarna terang.
  • Lantai WC/Kamar mandi dari bahan yang kuat, kedap air, tidak licin, mudah dibersihkan mempunyai kemiringan yang cukup dan tidak ada genangan air.
  • Khusus ruang operasi lantai rata, tidak mempunyai pori atau lubang untuk berkembang biaknya bakteri, menggunakan bahan Vynil anti elektrostatik dan tidak mudah terbakar.
3. DINDING
Mengacu pada Kepmenkes No.1204 TH 2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan Rumah Sakit
  • Dinding berwarna terang, rata, cat tidak luntur dan tidak mengandung logam berat.
  • Sudut dinding dengan dinding, dinding dengan langit-langit, membentuk KONUS (tidak membentuk siku) seperti bangunan belanda di indonesia.
  • Dinding Kamar mandi/WC dari bahan yang kuat dan kedap air
  • Permukaan dinding keramik rata, rapih, sisa permukaan keramik dibagi sama ke kanan dan ke kiri
  • Khusus Ruang Radiologi dinding harus dilapis Pb minimal 2mm atau setara dinding bata ketebalan 30Cm serta dilengkapi jendela kaca anti radiasi
  • Dinding ruang laboratorium dibuat dari porselin atau keramik setinggi 1,5 meter dari lantai
4. PINTU/JENDELA
  • Pintu harus cukup tinggi minimal 270 cm dan lebar minimal 120 cm
  • Pintu dapat dibuka dari luar
  • Khusus pintu darurat menggunakan pegangan panik (Panic Handle), penutup pintu otomotif (automatic door closer) dan membuka ke arah tangga darurat/ arah evakuasi dengan bahan tahan api minimal 2 jam
  • Ambang bawah jendela minimal 1 m dari lantai
  • Khusus jendela yang berhubungan langsung keluar memakai jeruji
  • Khusus ruang operasi, pintu terdiri dari dua daun, mudah dibuka tetapi harus dapat menutup sendiri (dipasang penutup pintu) Door Close.
  • Khusus suang radiologi, pintu terdiri dari dua daun pintu dan dilapisi Pb minimal 2mm atau setara dinding bata ketebalan 30cm dilengkapi dengan lampu merah tanda bahaya radiasi serta dilengkapi jendela kaca anti radiasi.
 5.PLAFOND:
  • Rangka plafond kuat anti rayap
  • Permuakaan plafond berwarna terang, mudah dibersihkan tidak menggunakan bahan asbes.
  • Langit-langit dengan ketinggian minimal 2,8 meter dari lantai
  • menggunakan cat anti jamur
  • khusus ruang operasi, harus disediakan gelagar (gantungan) lampu bedah dengan profil baja double INP 20 yang dipasang sebelum pemasangan langit-langit
6. VENTILASI
  • pemasangan ventilasi alamiah dapat memberikan sirkulasi udara yang cukup, luas minimal 15% dari luas lantai
  • Ventilasi mekanik disesuaikan dengan peruntukan ruangan, untuk operasi kombinasi antar Fan, Exhauster dan Air Conditioner harus dapat memberikan sirkulasi udara dengan tekanan positif
  • Ventilasi AC dilengkapi dengan filter bakteri.
7. ATAP
  • Atap kuat, tidak bocor, tidak menjadi perindukan serangga, tikus dan binatang penggangu lain
  • Atap dengan ketinggian lebih dari 10 meter harus mengguanakan penangkal petir.
8. SANITASI
  • Closet, urinoir, wastafel dan bak mandi dari bahan kualitas baik, utuh dan tidak cacat, serta mudah dibersihkan
  • Urinor dipasang/ditempel pada dinding, kuat, berfungsi dengan baik.
  • Wastafel dipasang rata, tegak lurus dinding, kuat, tidak menimbulkan bau, dilengkapi desinfektan dan dilengkapi tisu yang dapat dibuang (disposable tissues).
  • Bak mandi tidak berujung lancip, tidak menjadi sarang nyamuk dan mudah dibersihkan
  • Indek perbandingan jumalah tempat tidur pasien dengan jumlah toilet dan kamar mandi 10 : 1.
  • Indek perbandingan jumlah pekerja dengan jumlah toilet dan kamar mandi 20 :1.
  • Air untuk keperluan sanitasi seperti mandi, cuci, urinoir, wastafel, closet, keluar dengan lancar dan jumlahnya cukup.
9. AIR BERSIH
  • Kapasitas reservoir sesuai dengan kebutuhan rumah sakit (250 -500 liter/tempat tidur).
  • Sistem penyediakan air bersih menggunakan jaringan PAM atau sumur dalam (artesis)
  • Air bersih dilakukan pemeriksaan fisik, kimia dan biologi setiap 6 bulan sekali
  • Sumber air bersih dimungkinkan dapat digunakan sebagai sumber air dalam penanggulangan kebakaran
10. PEMIPAAN (Plumbing)
  • Sistem pemipaan menggunakan kode warna : biru untuk pemipaan air besrsih dan merah untuk pemipaan kebakaran.
  • pipa air bersih tidak boleh bersilangan dengan pipa air kotor
  • instalasi pemipaaan tidak boleh berdekatan atau berdampingan dengan instalasi listrik
11. SALURAN DRAINASE
  • Saluran keliling bangunan drainase dari bahan yang kuat, kedap air dan berkualitas baik dengan dasar mempunyai kemiringan yang cukup ke arah aliran pembuangan.
  • Saluaran air hujan tertutup telah dilengkapi bak kontrol dalam jarak tertentu, dan ditiap sudut pertemuan, bak kontrol dilengkapi penutup yang mudah di buka/ditutup memenuhi syarat teknis, serta berfungsi dengan baik.
12. JALUR YANG MELANDAI/LERENG (RAMP)
  • Kemiringan rata-rata 10 - 15 derajat
  • Ramp untuk evakuasi harus satu arah dengan lebar minimum 140cm, khusus ramp koridor dapat dibuat dua arah dengan lebar minimal 240 cm, kedua ramp tersebut dilengkapi pegangan rambatan, kuat, ketinggian 80 cm.
  • Area awal dan akhir Ramp harus bebas dan datar, mudah untuk berputar, tidak licin.
  • Setiap ramp dilengkapi lampu penerangan darurat, khusus Ramp evakuasi dilengkapi dengan pressure fan untuk membuat tekanan udara positif.
13. TANGGA
  • Lebar tangga minimum 120 cm jalan searah dan 160 cm jalan dua arah.
  • Lebar injakan mnimum 28cm
  • Tinggi injakan maksimal 21cm
  • Tidak berbentuk bulat/spiral
  • Memiliki dimensi pijakan dan tanjakan yang seragam
  • Memiliki kemiringan injakan < 90 derjat.
  • Dilengkapi pegangan, minimum pada salah satu sisinya. pegangan rambat mudah dipegang, ketinggian 60 - 80cmm dari lantai, bebas dari segala instalasi
  • Tangga diluar bangunan dirancang ada penutup tidak kena air hujan.
14. JALUR PEJAAN KAKI (PEDESTRIAN TRACK)
  • Tersedia jalur kursi roda dengan permukaan keras/stabil, kuat dan tidak licin
  • Hindari sambungan atau gundukan permukaan
  • Kemiringan 7 Derjat, setiap jarak 9 meter ada border
  • Drainase searah jalur
  • Ukuran minimal 120 cm (jalur searah), 160 (jalur dua arah).
  • Tepi jalur pengaman
15. AREA PARKIR
  • Area parkir harus tertata dengan baik
  • Mempunyai ruang bebas di sekitarnya
  • Untuk penyandang cacat disediakan Ramp Trotoar
  • Diberi rambu penyandang cacat yang bisa membedakan untuk mempermudah dan membedakan dengan fasilitas parkir bagi umum.
  • Parkir dasar (basement) dilengkapi dengan exhauster yang memadai untuk menghilangkan udara tercemar di dalam ruang basement, dilengkapi penunjuk arah dan disediakan tempat sampah yang memadai serta pemadam kebakaran.
16. PEMANDANGAN (LANDSCAPE) : jalan, taman
  • Akses jalan harus lancar dengan rambu-rambu yang jelas
  • Saluran pembuangan yang melewati jalan harus tertutup dengan baik dan tidak menimbulkan bau
  • Tanaman tertata dengan baik dan tidak menutupi rambu yang ada
  • Harus tersedia Public Corner/ Ruang publik
  • Pintu gerbang dilengkapi gardu jaga
  • Papan nama rumah sakit dibuat rapi, jelas, kuat dan mudah dibaca umum, terpampang di bagian depan rumah sakit
  • Tanaman dapat memberikan kesejukan bagi pasien (perindangan)
17. JALUR EVAKUASI BENCANA
  • Harus dilengkapi peta jalur eavakuasi
  • Disediakan rambu-rambu jalur evakuasi
  • Memiliki Sistem tanggap darurat Bencana seperti; bencana kebakaran dilengkapi Racun Api dll
  • Disetiap ruangan disediakan prosedur tetap (PROTAP) penanganan kegawatdaruratan bencana

Kategori Bahan Beracun Berbahaya (B3)

Cara menentukan sesuatu bahan, limbah atau zat dapat dikategorikan bahan beracun dan berbahaya dapat dilihat dari beberapa hal :
1. Memancarkan Radiasi
Bahan yang memancarkan gelombang elektromagnetik atau partikel radioaktif yang mampu mengionkan secara langsung atau tidak langsung materi bahan yang dilaluinya, misalnya: Ir192,I131,Tc99,Sa153,Sinar X, Sinar alfa, sinar beta, sinar gamma, dll.

2. Mudah Meledak
Bahan yang mudah membebaskan  panas dengan cepat tanpa disertai pengimbangan kehilangan panas, sehingga kecepatan reaksi, peningkatan suhu dan tekanan meningkat pesat dan dapat menimbulkan peledakan. Bahan mudah meledak apabila terkena panas, gesekan atau bantingan dapat menimbulkan ledakan.

3. Mudah Menyala atau Terbakar
Bahan yang mudah membebaskan panas dengan cepat disertai dengan pengimbangan kehilangan panas, sehingga tercapai kecepatan reaksi yang menimbulkan nyala. Bahan mudah menyala atau terbakar mempunyai titik nyala (flash Point) rendah (21 derjat Celcius).

4. Oksidator
Bahan yang mempunyai sifat aktif mengoksidasikan sehingga terjadi reaksi oksidasi, mengakibat reaksi pengeluaran panas (aeksothermis)

5. Racun
Bahan yang bersifat beracun bagi manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan kulit atau mulut.

6. Korosif
Bahan yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit, menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja (SAE 1020) dengan laju korosi lebih besar dari 6,35 mm/tahun dengan temperatur uji 55 derjat celcius, mempunyai PH sama atau kurang dari 2 (asam), dan sama atau lebih dari 12,5 (basa).

7. Iritasi
Bahan yang dapat mengakibatkan peradangan pada kulit dan selaput lendir

8. Iritasi
bahan yang dapat mengakibat peradangan pada kulit dan selaput lendir

9.Teratogenik
Sifat bahan yang dapat mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan embrio

10. Mutagenik
Sifat bahan yang dapat mengakibatkan perubahan kromososm yang dapat berpengaruh pada genetika

11. Arus Listrik
Mengandung arus listrik.


Sunday 26 October 2014

Personal Hygiene In Islam Religion

           
            Islam is the religion of the cleanest and most consistent with cleanliness. For example, everyone who wants to embrace Islam (converts) are required to shower prior first.Every day no less than five times, even more adherents performing ablution (wudu ') when going to pray. After Making Love a husband and wife, after menstruation and even when a Muslim dies then it should be washed before burial. 
            In the holy book Quran. In the second letter was revealed after the command read (iqra) command (surat al Mudatsir ; 4) discuss the importance of cleanliness. And in the hadith of the Prophet Muhammad.  Islam is a religion and ordered the principle of introducing sterile identified with purification (thaharah)
          Proven water is the most important substances in cleaning. The water used is clean water. that is sacred anymore cleaning. In purification (wudu ') there are certain rules that are made consecutively. Start of washing the hands, rinsing, cleaning the nose, face, ears, hair and ended with a foot wash. In the Qur'an and the Hadith there are many commands regarding personal hygiene can not all be written in this blog. This proves Islam is the religion most logical reality and the prevention of disease. Below are some hadiths or prophet's guidance on personal hygiene. 
  • Cut your nails, real devil sitting (hiding) under long nails  Five things are part of that istihadad hygiene (shaving the pubic hair), circumcision, shaving, underarm hair and cut nails.
  •  If it is not burdensome for my people, I counsel brushing teeth when about prayer.
  •  Fear  cursed with three things, that is mired in waterways, the shelter and the passing humans. the dust there is in fact a disease 
  • Messenger has determined times to us in shaving, cutting nails, shaved armpits, pubic hairs that leave them no more than forty nights  
  • Cover food containers and your drink, actually there is one night of the year in which dropped plague, not missed a place no cap on it, or where water is no cap on it unless it fit into outbreak.
  • Do not you peeing in a puddle then ablution in it, the real cause of her many problems.  
  • When you go to bed so then wash as you want to establish prayer ablutions 
  • If someone among you wake up from sleep then wash both hands, actually you do not know where your hands creep.
  • Siwak are cleaning mouth and gets the pleasure of god
  • Bath on Friday is compulsory, and be able to use the Siwak and if the scent. 
  • When you perform ablution, and then cleaned between the fingers of both hands and feet 
  • Allah is beautiful and loves anything beautiful.
  • Truly God is good, likes something good, God is clean and like something that is clean, God is glorious and love of glory, then clean up the home page and your community.  
  • Do not  sits on the curb.  spit on the ground in a mosque is a mistake, fine is hoard  Whoever get rid of the dirt of the road for him alms.

Personal Higiene Dalam Islam


         Islam adalah agama yang paling bersih dan yang paling konsekwen dengan kebersihan. Sebagai contoh setiap orang yang mau menganut islam (muallaf) diwajibkan mandi terlebih dahulu.Tiap hari tidak kurang dari lima kali, bahkan lebih penganutnya bersuci (wudu') ketika akan melaksanakan shalat. Setelah berhubungan suami istri, setelah selesai menstruasi dan bahkan ketika seorang muslim meninggal sebelum dikubur maka harus dimandikan terlebih dahulu.    

       Didalam kitab suci alquran. Pada surat yang kedua diturunkan setelah perintah membaca (iqra) maka perintah (surat al mudatsir ayat;4) membahas pentingnya kebersihan. Dan dalam hadist nabi muhammad saw dinyatakan bahwa kebersihan itu adalah sebahagian dari iman seorang muslim.

         Islam adalah agama yang memperkenalkan dan memerintahkan prinsip streril yang diidentikkan dengan bersuci(thaharah).Pengertian thaharah adalah membersihkan atau membebaskan sesuatu dari bakteri atau benda yang mengandung bakteri dan dari sesuatu yang mengandung jamur yang diidentikkan dengan najis.

        Untuk bersuci islam mengajarkan harus dengan air dan untuk kasus tertentu seperti air liur anjing harus menggunakan tanah. Terbukti air adalah zat yang paling utama dalam membersihkan. Air yang digunakan adalah air yang jernih. yang bersifat suci lagi mensucikan.Dalam bersuci (wudu') ada aturan tertentu yang dilakukan secara berurutan. Mulai dari membasuh tangan, berkumur, membersihkan hidung, wajah, telinga, rambut dan disudahi dengan mencuci kaki.

Didalam alquran dan hadist ada banyak sekali perintah mengenai kebersihan pribadi yang tidak mungkin semuanya dituliskan dalam blog ini. Ini membuktikan islam adalah agama yang paling realitas dan logis terhadap pencegahan penyakit. Dibawah ini beberapa hadist atau tuntunan nabi mengenai kebersihan pribadi
  • Potonglah kukumu, sesungguhnya setan duduk (bersembunyi) dibawah kukumu yang panjang
  • Lima hal merupakan bagian dari kebersihan yaitu istihadad (mencukur bulu kemaluan), khitan, mencukur       kumis, bulu ketiak dan memotong kuku.
  • Jika tidak memberatkan bagi umatku, temaka kuanjurkan menggosok gigi ketika hendak shalat
  • Takutlah kamu dengan tiga hal terkutuk, yaitu berak pada saluran air, pada tempat berteduh dan tempat         berlalu lalang manusia.
  • Jauhilah olehmu debu, sesungguhnya pada debu terdapat penyakit
  • Rasulullah telah menentukan  waktu-waktu kepada kami dalam mencukur kumis, memotong kuku,  mencukur bulu ketiak, bulu kemaluan agar  meninggalkanya tidak lebih dari empat puluh malam
  • Tutuplah wadah makanan dan minumanmu, sesungguhnya dalam setahun ada satu malam yang di dalamnya turun wabah, tidak terlewatkan suatu tempat yang tidak ada tutup padanya, atau tempat air yang tidak ada tutup padanya kecuali wabah itu masuk kedalamnya
  • Jangganlah kamu  kencing pada tempat genangan air kemudian berwudu di dalamnya, sesungguhnya dari padanya banyak menimbulkan masalah.
  • Apabila kamu berangkat tidur maka berwudulah sebagaimana kamu berwudu hendak mendirikan shalat
  • Apabila seseorang diantara kamu bangun dari tidur maka cucilah kedua belah tanganmu, sesungguhnya kamu tidak tahu kemana kedua tanganmu merayap
  • siwak adalak memberishkan mulut dan mendapat keridhoan tuhan
  • Mandi pada hari jumat adalah wajib dan hendaklah jika mampu menggunakan siwak dan wangi-wangian.
  • apabila kamu berwudu, maka sela selalah jari-jari kedua tangan dan kakimu
  • sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai sesuatu yang indah
  • Sesungguhnya Allah itu baik, menukai sesuatu yang baik, Allah itu bersih dan menyukai sesuatu yang bersih, Allah itu mulia dan menyukai kemuliaan, maka bersihkanlah halaman rumah dan lingkunganmu.
  • jauhilah olehmu duduk duduk di tepi jalan.
  • meludah di atas tanah dalam mesjid merupakan suatu kesalahan dn dendanya adalah menimbunnya
  • Barangsiapa menyingkirkan suatu kotoran dari jalan maka baginya sedekah .






                 





Monday 20 October 2014

Simple Technology Prevention of Diarrhea Outbreaks in The Community

Diarrhea is a major cause of infant and child mortality in Indonesia. based on the results Riskesdas 2007, which implemented Balitbangkes, diarrhea is a major cause of infant mortality (31.4%) and young children (25.2%). Diarrhea can cause severe dehydration, which if untreated can lead to death immediately.

 In the Public health center Teleng, Sawahlunto  in west Sumatera indonesia. Diarrhea is a disease that most widely consulted Consultation Clinic Environment Health compared with diseases associated with other environments (malaria, dengue fever, intestinal worms, skin diseases, tuberculosis, etc.)

There is no sanitary conditions of society, there are still many people who do not have latrines with septic tanks . The average public drinking water source comes from the Drinking Water Company (PAM), Air Mountains, Dug wells.

PAM although the source of raw water comes from the river but it is relatively safe because it has been given a disinfectant (chlorine), but what about the non-governmental sources of water (mountain water, dug wells) that the average level of contamination is very high.


Disinfectants  intended to kill pathogenic bacteria. chemical used is usually chlorine. Because the smell of chlorine is rather hard so the people rather reluctant to add to the water. it is necessary for Taborites. What is Taborites?

Taborites is appropriate technologies developed by sanitarian health centers, these tools can be created with the following steps :: Tools and Materials:
1. PVC size of 1.5 inches and 0.5 inches
 2. Size Dop 1.5 and 0.5 inches by 2 pieces
3. saws
4. chlorine
5. gravel / stone
6. The sand is clean and smooth
 How it Works:
1. Cut a 1.5 inch PVC 50 cm long and 0.5-inch piece of PVC size 20 cm long.
 2. PVC holed useless as a water catchment
 3. The size of 1/2 inch PVC Fill with a mixture of sand plus 2 tablespoons of chlorine, then cover with 2 pieces hubcap
4. Fill PVC size of 1.5 inches with gravel, then put 1/2 inch PVC capsule that is filled with sand added chlorine to the position of the middle tube
 5. then cover with DOP 1.5 inches.
6. Give the rope to make it easy to lift
 7. then put it in the bottom of wells
8. chlorine dose adjusted to the volume of water, then lift and fill the tube regularly at least once a month.

 with the use of this Taborites then, the smell of chlorine can be reduced, and bacterial pathogens in the water that can cause diarrhea can be eliminated. I hope the author hopes that these tools can be used as an option to prevent an outbreak of diarrhea in public peoples.

Tabung Kaporit (taborit)

 Diare merupakan penyebab utama kematian bayi dan balita di Indonesia. berdasarkan hasil Riskesdas 2007, yang dilaksanakan balitbangkes, diare menjadi penyebab utama kematian bayi (31,4%) dan anak balita (25,2%). Diare dapat menyebabkan dehidrasi berat, yang apabila tidak tertangani segera dapat berujung kematian.

Di Puskesmas Kampung Teleng, Kota Sawahlunto. Diare merupakan penyakit yang paling banyak dikonsultasikan ke Klinik Konsultasi Kesling dibandingkan dengan penyakit yang berhubungan dengan lingkungan lainnya (malaria, demam berdarah, kecacingan, penyakit kulit, TB dll)

Buruknya kondisi sanitasi masyarakat, masih banyaknya masyarakat yang belum memiliki jamban leher angsa dengan septik tank semakin memperparah keadaan. rata-rata sumber air minum masyarakat bersumber dari Perusahaan Air Minum (PAM), Air Gunung, Sumur Gali.

PAM walaupun sumber air bakunya berasal dari air sungai tetapi sudah relatif aman karena sudah diberikan desinfektan (khlor), tetapi bagaimana dengan sumber air swadaya masyarakat (air gunung, sumur gali) yang rata-rata tingkat pencemaran amat tinggi. Desinfektan bertujuan untuk membunuh bakteri pathogen. zat kimia yang digunakan biasanya kaporit.

Karena bau kaporit yang agak keras makanya masyarakat agak enggan menambahkan ke air. untuk itu diperlukan TABORIT. Apa itu TABORIT ?


TABORIT adalah teknologi tepat guna yang dikembangkan oleh sanitarian puskesmas, alat ini dapat dibuat dengan langkah sebagai berikut::
Alat dan Bahan:
1. PVC ukuran 1,5 inchi dan 0,5 inchi
2. Dop Ukuran 1,5 dan 0,5 inchi sebanyak 2 buah
3. gergaji
4. kaporit/khlor
5. kerikil/batu
6. Pasir bersih dan halus
 Cara Kerja:
1. Potong PVC 1.5 inch sepanjang 50 cm dan potong PVC ukuran 0,5 inchi sepanjang 20 cm.
2. Lobangi PVC gunanya sebagai resapan air
3. Isi PVC ukuran 1/2 inchi dengan campuran pasir ditambah 2 sendok makan kaporit, kemudian tutup dengan 2 buah dop
4. Isi PVC ukuran 1,5 inchi dengan batu kerikil, kemudian taruh Kapsul PVC 1/2 inchi yang sudah diisi pasir ditambah kaporit dengan posisi ditengah tabung
5. kemudian tutup dengan DOP 1,5 inchi.
6. Beri tali gantungan untuk memudahkan untuk mengangkatnya
7. kemudian taruh di dasar sumur gali
8. dosis kaporit disesuaikan dengan volume air, kemudian angkat dan isi tabung secara berkala minimal sekali sebulan.

dengan penggunaan TABORIT ini maka, bau kaporit dapat dikurangi, dan bakteri patogen yang ada di air yang bisa menyebabkan diare dapat dihilangkan. harapan penulis semoga alat ini dapat dijadikan salah satu pilihan untuk mencegah wabah  diare di masyaraka.





Wednesday 15 October 2014

TIPS UNTUK MENGHENTIKAN POLUSI


Sudah menjadi suatu kepastian kiamat itu akan datang. karena berbagai pencemaran terhadap lingkungan semakin menjadi-jadi yang dapat mengancam kelangsungan hidup seluruh makhluk hidup yang ada di bumi.
setiap orang disadari atau tanpa disadari telah mengkasilkan jutaan polusi selama hidupnya, dan setiap individu wajib berusaha untuk mengurangi  maupun untuk menghentikannya.

polusi atau pencemaran dapat mempengaruhi setiap elemen dari ekosistem, termasuk udara, air, tanah. untuk mengakhirinya ada beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain :
1.  Gunakan Clean Energy yaitu energi yang dapat diperbaharui, tidak menguras sumberdayaalam, tidak menimbulkan kerusakan bagi lingkungan. alternatif energi seperti biofuel, turbin angin, pembangkit listrik tenaga air, surya dan panas bumi
2. gunakan mobil listrik dan mobil hybrida
3. Cegah polusi air dengan cara
  • jangan buang sampah disungai, atau dekat sumber air
  • jadwalkan acara pembersihan lingkungan setiap bulannya
  • kurangi pemakaian sabun dan deterjen
  • gunakan pupuk alami seperti pupuk kandang dan kompos
  • buanglah bahan B3( bahan beracun dan berbahaya) seperti oli bekas, cat, spray, parfum secara bertanggung jawab
4. cegah polusi tanah
  • daur ulang kertas, plastik, dan bahan lainnya guna mengurangi tumpukan sampah
  • usahakan melakukan penanaman pohon kembali
  • gunakan tas belanjaan yang dapat dipakai berulang-ulang bukan dari plastik
  • gunakan pembungkus makanan ringan dari daun pisang .