Pengertian :
pengambilan Sampel Air untuk uji bakteriologis adalah Serangkaian kegiatan untuk mengambil air sebagai contoh yang digunakan untuk pemeriksaan laboratorium, guna mengetahui jumlah bakteri E.Coli/Fecal Coli per 100 ml sampel.
Tujuan :
sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan pengambilan sampel air di sumber air masyarakat dan depot air minum oleh sanitarian.
Referensi :
pengambilan Sampel Air untuk uji bakteriologis adalah Serangkaian kegiatan untuk mengambil air sebagai contoh yang digunakan untuk pemeriksaan laboratorium, guna mengetahui jumlah bakteri E.Coli/Fecal Coli per 100 ml sampel.
Tujuan :
sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan pengambilan sampel air di sumber air masyarakat dan depot air minum oleh sanitarian.
Referensi :
1. Undang-Undang No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.66
Tahun 2014 Tentang Kesehatan lingkungan
3.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
Alat Dan Bahan
1. Alat tulis
1. Alat tulis
2.
Botol sampel steril
3.
Lampu bunzen
4.
kapas steril
5.
Alkohol 70%
6.
Korek api
7.
Kertas label
8.
Tempat penyimpanan botol sampel
Prosedur
1.
sanitarian menentukan
lokasi pengambilan sampel air
2.
sanitarian menentukan
titik pengambilan sampel air
3.
sanitarian menyiapkan
alat dan bahan yang dibutuhkan
4.
sanitarian melaporkan nama
petugas yang akan melaksanakan kegiatan kepada Kasubag tata usaha untuk
dibuatkan surat tugas
5.
kasubag tata usaha
membuat surat tugas kegiatan pengambilan sampel air
6.
sanitarian membawa surat
tugas kegiatan
7.
sanitarian mendatangi
lokasi pengambilan sampel kemudian menunjukkan surat tugas dan meminta izin
kepada pemilik sarana untuk melakukan pengambilan sampel
8.
sanitarian melakukan
pengambilan sampel sesuai dengan sarana air bersih (sumur gali, perlindungan
mata air, perpipaan)
9.
sanitarian sebelumnya
mencuci tangan dengan sabun kemudian dibilas dengan air mengalir, atau bisa dengan membilas tangan menggunakan alkohol 70%
10 menyalakan lampu bunzen
11 untuk sarana berupa
perpipaan dengan kran outlet, maka kran dibuka dan dialirkan selama 1 menit,
kemudian mulut kran dibakar dengan lampu bunzen selama 1 menit
12 dibuka tutup botol
steril, kemudian mulut botol dibakar dengan lampu bunzen selama 1 menit
13 masukkan
air sampel kedalam botol sampel sampai volume ¾ bagian botol terisi.
14 bakar
kembali mulut botol dengan lampu bunzen selama 1 menit
15 tutup kembali mulut botol
dengan kapas steril
16 mengisi label dengan
keterangan (no sampel, nama pemilik sampel, alamat pemilik sampel, jenis
sarana, jenis pemeriksaan, lokasi/titik pengambilan, tanggal pengambilan dan
pengiriman, nama petugas pengambil sampel
17 memasang label pada botol sampel
18 sanitarian meletakkan sampel pada tempat pengumpulan sampel untuk segera dibawa ke laboratorium
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1.
dalam pengiriman sampel
harus dihindarkan dari semua bentuk kontaminan dengan cara meletakkan sampel
pada tempat khusus sampel
2. semakin cepat sampel dibawa
ke laboratorium lebih baik, sebaiknya dalam waktu maksimal 1 kali 24 jam
3
ReplyDelete