Monday 29 July 2013

One people build one toilet for one family


Menurut WHO dan UNICEF, hampir 2,6 miliar orang di seluruh dunia tidak memiliki sanitasi yang memadai. Tidak tersedianya air minum yang bersih, dan sarana sanitasi yang memadai. Diperkirakan oleh WHO menyebabkan 88 persen dari semua kasus diare. Penyakit diare berkontribusi lebih dari 1,5 juta kematian per-tahun, sebagian besar di antara anak-anak. Menyediakan sarana sanitasi dapat mengurangi penyakit diare hingga 36 persen.







Pada tahun 2000, sebanyak 189 negara-negara anggota PBB bergabung dalam komitmen bersama yang disebut dengan MDG’s. Dalam kemitraan global  untuk mengurangi kemiskinan. Sasaran 7.c Tujuan Pembangunan MDG’s adalah untuk mengurangi separuh  jumlah penduduk tanpa akses terhadap air minum yang aman dan sarana sanitasi pada Tahun 2015. Bahaya tidak terpenuhinya target sanitasi adalah Investasi yang cukup besar  yang harus dikeluarkan.



Untuk setiap dolar yang diinvestasikan dalam sanitasi dan air bersih, manfaatnya bisa bernilai antara $ 5 dan $ 46. Ini akan menelan biaya sekitar $ 95000000000 untuk mencapai sanitasi universal pada 2015, tetapi akan menghemat sebanyak $ 660.000.000.000.

Apa yang dapat anda lakukan, adalah dengan menyalurkan bantuan kepada negara-negara berkembang. Ikut berpartisipasi dengan menyisihkan beberapa dari penghasilan anda. Dengan slogan” One people build one toilet for one family”



Sunday 28 July 2013

Efek Samping Deterjen Terhadap Manusia dan Pencemaran Terhadap Air Tanah

Sesuatu yang sederhana dan biasa kita lakukan, seperti membersihkan pakaian Anda di mesin cuci. Seringkali bahan kimia yang digunakan tidak diketahui oleh konsumen secara baik. Bahkan, banyak diantara deterjen mengandung bahan kimia penyebab kanker, serta racun berbahaya lainnya. 

Sebagai konsumen, dirasa sangat perlu untuk melihat label yang tertera pada deterjen, ada beberapa bahan khusus yang harus diwaspadai dan dihindari. Beberapa bahan kimia ini bahkan telah dilarang atau dibatasi karena efek samping berbahaya mereka. seperti yang ditemukan dalam deterjen, seperti sulingan minyak bumi, atau napthas, Bahan ini dikaitkan dengan penyebab kanker, kerusakan paru-paru dan peradangan, serta kerusakan selaput lendir. Ini adalah bahan kimia yang sangat berbahaya.

Pada beberapa negara fenol belum termasuk ke dalamkimia berbahaya lain. Sedangkan departement kesehatan di negara maju telah menyatakan bahwa fenol merupakan racun bagi manusia, terutama mereka yang hipersensitif terhadap bahan tersebut. orang yang hipersensitif terhadap fenol, bisa mengalami efek samping yang sangat berbahaya atau bahkan kematian, bahkan pada tingkat paparan yang rendah. Selain itu, bahan kimia ini dapat menyerap dengan sangat cepat, menyebabkan keracunan melalui seluruh tubuh.Fenol diserap ke dalam tubuh, kematian dan toksisitas, rentan untuk menyerang sistem saraf pusat, jantung, pembuluh darah, paru-paru dan ginjal.

Selanjutnya, bahan aktif lain dalam deterjen adalah pemutih rumah tangga, atau natrium hipoklorit. Bertanggung jawab untuk sebagian besar keracunan rumah tangga, bahan kimia ini merupakan cikal bakal klorin. Ketika bereaksi dengan bahan organik lainnya, hasilnya bahkan lebih berbahaya. Senyawa karsinogenik dan beracun terbentuk. Ini dapat menyebabkan kerusakan atau gangguan pada sistem reproduksi, endokrin dan sistem kekebalan tubuh.


Dengan begitu banyaknya kerugian yang ditimbulkan ketika menggunakan deterjen  tidak mengherankan bahwa konsumen harus lebih dicerdaskan tentang apa yang diperlukan di rumah mereka sendiri.. Disamping keharumannya, deterjen telah menjadi bahan berbahaya jika digunakan secara teratur.

Lebih dikhawatirkan lagi bagi negara-negara yang berkembang, yang memiliki sistem penyediaan air minum memanfaatkan air permukaan, seperti pengolahan air sungai, sumur gali. ini akan menjadi kiamat bagi kehidupan manusia karena dengan tindak sengaja mereka meracuni diri mereka sendiri dari resapan limbah cuci deterjen yang mengalir melalui sistem aliran limbah meresap ke dalam sumur dan sungai.




Friday 26 July 2013

PENCEMARAN UDARA

PENCEMARAN UDARA
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik sepertipolusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.
Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Belakangan ini tumbuh keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global (global warming) yg memengaruhi;
Kegiatan manusia
  • Transportasi
  • Industri
  • Pembangkit listrik
  • Pembakaran (perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan berbagai jenis bahan bakar
  • Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)
Sumber alami
  • Gunung berapi
  • Rawa-rawa
  • Kebakaran hutan
  • Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
Sumber-sumber lain
  • Transportasi amonia
  • Kebocoran tangki klor
  • Timbulan gas metana dari lahan uruk /tempat pembuangan akhir sampah
  • Uap pelarut organik
  • Karbon monoksida
  • Oksida nitrogen
  • Oksida sulfur
  • CFC
  • Hidrokarbon
  • Volatile Organic Compounds
  • Partikulat
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran napas atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
memperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISNA pada tahun 1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah di tahun 2015.
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.

Hujan asam

pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
  • Mempengaruhi kualitas air permukaan
  • Merusak tanaman
  • Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
  • Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan

Efek rumah kaca

Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomenapemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah:
  • Peningkatan suhu rata-rata bumi
  • Pencairan es di kutub
  • Perubahan iklim regional dan global
  • Perubahan siklus hidup flora dan fauna
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasiultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.



Thursday 25 July 2013

SARINGAN AIR GANCAH


1)   Melakukan Penyuluhan Tentang Air Bersih
· Pengertian air bersih secara umum adalah adalah air yang aman dan sehat yang bisa dikonsumsi manusia.
· Persyaratan air bersih
-    Syarat fisik : jernih, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau dan temperatur tidak melebihi suhu udara.
-    Syarat kimia : tidak mengandung unsur kimia yang bersifat racun, tidak mengandung zat yang menimbulkan gangguan kesehatan.
-    Syarat bakteriologis : tidak mengandung parasit, patogen dan bakteri Coli.
-    Syarat radioaktif : tidak mengadung sinar alfa dan sinar gamma.
· Penyakit yang berhubungan dengan air :
-    Penyakit yang disebabkan mengkonsumsi air yang tidak bersih seperti kholera, dysentri, typhoid dan hepatitis.
-    Penyakit yang disebabkan parasit ditularkan oleh organisme patogen yang mengalami siklus hidupnya dalam air seperti penyakit cacing (shistosomiasis).
-    Penyakit yang disebabkan serangga yang menggunakan air sebagai tempat bertelur dan berkembangbiak seperti; malaria, DBD.
·      Zat kimia yang terdapat dalam air
-  Derajat keasaman (PH), standar yang diperbolehkan 6,5-9,2 apabila PH kurang, dapat mengakibatkan korosif pada pipa air yang terbuat dari logam, beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun dan mempengaruhi beberapa mikroba dalam air.
-  Besi (Fe), kandungan besi dalam air yang diperbolehkan 0,1 -1 ppm apabila melebihi 0,5 ppm dapat mengakibatkan warna air menjadi kuning kemerah-merahan, rasa tidak enak pada air minum.
-  Mangan (Mn), kandungan mangan dalam air yang diperbolehkan 0,05 -0,5 ppm apabila melebihi menimbulkan noda kecoklatan pada pakaian dan kerusakan hati.
-  Chlorida (Cl), kandungan Chlorida yang diperbolehkan 200 – 600 ppm dalam jumlah kecil dibutuhkan sebagai desinfektan, apabila berkaitan dengan ion menyebabkan rasa asin dan merusak pipa air.
- Sulfida (H2S), kandungan sulfida dalam air harus nol ppm, karena sangat beracun, dan berbau busuk, dalam jumlah besar dapat menimbulkan korosif pada pipa air.
- Amonium (NH4), kandungan amonium dalam air harus nol ppm, kandungan senyawa ini dapat menimbulkan bau yang sangat tajam dan menusuk hidung.
- Nitrit (NO2), nitrit adalah senyawa kimia yang tergolong kimia beracun, kandungan nitrit harus harus nol ppm, adanya bahan kimia ini di dalam air dapat menimbulkan terbentuknya Methaemoglobin dalam darah sehingga mengahambat perjalanan oksigen dalam tubuh.
·      Peraturan dan Keputusan Menteri Kesehatan RI tentang Air
-    Permenkes RI No.173/Menkes/per//VII/1977
-    Permenkes RI No.416/Menkes/Per/IX/1990
-    Kepmenkes RI No.1405/Menkes/SK/XI/2002
-    Permenkes RI No.492/Menkes/per/IV/2010
·      Sejarah Saringan Pasir
Saringan pasir lambat dibuat pertama kali oleh John Gibb di Parsley Skotlandia Tahun 1804 dalam skala kecil, kemudian pada tahun  1829 James Simpson membuat saringan pasir lambat (SPL) dalam skala yang besar untuk perusahaan air Chilsea di Inggris (Birdi,1979).
SPL mempunyai derajat keefisienan yang tinggi untuk menghilangkan kekeruhan, rasa dan bau pada air, bahkan mampu meghilangkan bakteri dengan baik. Untuk menghilangkan rasa dan bau kadang-kadang ditambahkan karbon aktif. Untuk menghilangkan bakteri ditambahkan kaporit.
Kelebihan SPL telah dibuktikan secara meyakinkan dalam kaitannya dengan kualitas air minum yang aman dikonsumsi dari segi bakteriologis. Pada Tahum 1892 di Kota Hamburg dan Altona, yang airnya tercemar sehingga mengakibatnya epidemi Kholera. Di Kota Altona, yang telah  menggunakan instalasi pengolahan air dengan SPL terhindar dari epidemi penyakit tersebut, sedangkan Kota Hamburg yang tidak menggunakan instalasi SPL terjangkit wabah dengan kematian warganya sebanyak 7582 orang (Huisman,1975).
Kelemahan SPL adalah daya penyaringan yang rendah, sehingga dalam kontruksinya memerlukan area yang luas, rendahnya daya penyaringan ini disebabkan karena kecepatan air yang mengalir melalui SPL sangat kecil. SPL sangat cocok digunakan dalam skala kecil (Birdi,1979).
·   Pengertian Saringan Pasir Lambat (SPL) adalah saringan yang menggunakan pasir sebagai media filter dengan ukuran butiran sangat kecil, namun memiliki kandungan kuarsa yang tinggi. Unit ini sudah menjadi media teknologi pengolahan air yang efektif lebih dari 150 tahun, SPL ini dikenal di Inggris sebelum tahun 1830, dan pertama kalinya menjadi instalasi yang sukses dalam pengolahan air minum (Taweel dan Ali,1999).
·   Spesifikasi Saringan Pasir Lambat (SPL)
Beberapa kriteria disain instalasi pengolahan air SPL
-    Kecepatan filtrasi 0,1 m/jam – 0,4 m/jam
-    Tinggi media permukaan airnya diukur dari media saringan pasir 1 meter s/d 1,5 meter.
-    Tebal filter yang baik antara 1 m -1,4 m tapi masih diizinkan antara 1,5 m s/d 3,6 m
-    Diameter efektif pasir antara 0,15 mm s/d 0,36 mm
-    Kerikil penyaring dipilih dari dengan bahan batu kerikil yang dapat menghalangi masuknya pasir ke dalam rongga penampung air.
·   Air baku yang dapat diolah pada SPL, karena tidak adanya pengolahan secara kimia sebagai pengolahan pendahuluan maka air baku yang diolah dengan persyaratan sebagai berikut :
-    Tidak ada residu oksidan misalnya chlorine. Tingkat kekeruhan rendah kurang dari 5 NTU
-    Tidak mengandung algae dan konsentrasi maksimum khlorofil 0,05µg/L
-    Konsentrasi maksimum bersi (Fe) 0,3 mg/L dan konsentrasi maksimum mangan (Mn) 0,05 mg/L.
-    Hindari air baku yang mengandung logam berat
-    Hindari air baku dengan kandungan pestisida  dan herbisida kecuali apabila digunakan karbon aktif.
-    Hindari air baku dengan warna tinggi kecuali apabila digunakan pengolahan pendahuluan ozone.

·   Kelebihan Saringan Pasir Lambat
-    Besi dan mangan dapat dihilangkan sampai 97% berdasarkan kedalaman  media filter.
-    Sistem penyaringan rumah tangga yang murah dan mudah untuk membuat, mengoperasikan dan pemeliharaan.
-    Tidak memerlukan bahan kimia sehingga biaya operasinya sangat murah
-    Bau, warna, kekeruhan dan rasa dapat dihilangkan.
-    Dapat menghilangkan ammonia dan polutan organik, karena proses penyaringan berjalan secara fisik dan biokomia.
-    Sangat cocok untuk daerah pedesaan dan proses pengolahan sangat sederhana.
·   Kekurangan Saringan Pasir lambat
-    Jika air bakunya mempunyai kekeruhan yang tinggi, beban filter menjadi besar, sehingga sering terjadi kebuntuan, akibat waktu pencucian filter menjadi pendek.
-    Kecepatan penyaringan rendah, sehingga memerlukan ruangan yang cukup luas.
-    Pencucian filter dilakukan secara manual, yakni dengan mengeruk lapisan pasir bagian atas dan dicuci dengan air bersih, dan setelah bersih dimasukkan lagi ke dalam bak saringan seperti semula.
-    Tidak dapat mengolah air gambut.
2)   Menciptakan alat Saringan Air “Gancah”
·    Saringan Air “Gancah”
-       Saringan pasir Gancah adalah sebuah alat penyaringan air dengan media filter berupa pasir, arang, kerikil, ijuk dengan memanfaatkan  galon air minum isi ulang yang sebanyak tiga buah, yang dipasang bersusun secara bertingkat.
Gambar Saringan Air “GANCAH”
  
                            



·    Alat
-      Gergaji besi
-      Pisau ujung runcing 
·    Bahan
-      3 (tiga) buah galon air minum isi ulang yang bekas
-      Pasir sebanyak 2/3 volume galon
-      Kerikil sebanyak  2/3 volume galon
-      Ijuk 1/3 volume galon
-      Tawas 1 sdm
-      Kaporit 1 sdm
-      Arang batok 1/5 volume galon
-      Lem plastik
-      Kran air galon
·    Cara Membuat
-     Langkah satu : perbaiki bagian galon yang pecah dengan lem plastik atau dengan plastik yang dibakar.
                         
                                      Galon I                                         lem plastik
-       Langkah dua : Potong bagian atas galon I, lalu pasangkan kran air.
-       Langkah tiga : potong bagian bawah galon II dan galon III
-       Langkah empat : isi galon I dengan air
-       Langkah lima : taruh galon II diatas galon I yang telah diisikan ijuk dan kerikil.

-       Langkah enam : taruh galon III yang berisi pasir dan arang pada bagian atas.
                       
-      Selesai.         
·    Cara Kerja Alat:
-   Taburkan tawas yang sudah dihaluskan 1 sdm dan juga ditambahkan kaporit sebanyak 1 sdm ke dalam air baku.
-   Air kotor yang disikan dari atas akan turun ke bawah, sesuai dengan gaya gravitasi.
-   Selanjutnya kotoran yang ada akan disaring oleh pasir, arang, kerikil dan ijuk.
-   Padatan (suspended) yang berukuran kecil yang lolos dari penyaringan akan mengalami koagulasi karena ditambahkan tawas. Akhirnya mengendap pada bagian dasar galon I.
-   Air yang dimasukkan dari atas akan menekan cadangan air bersih yang ada pada bagian dasar akhirnya keluar melalui kran.
-   Kegunaan adanya cadangan air pada galon I adalah sebagai tempat cadangan air bersih, tempat terjadinya proses koagulasi partikel padatan yang halus, supaya alat menjadi berdiri dengan stabil karena air yang berada pada galon I dapat meredam gaya tekanan dari atas dan gaya dorong dari samping.
-   Untuk kestabilan perlu dibuatkan kaki standar dari bahan kayu atau besi agar supaya dapat berdiri lebih stabil.

·    Kelebihan Saringan air “GANCAH”
-     Tidak membutuhkan ruang yang luas untuk penempatan alat
-     Mudah dalam pemeliharaan karena antara galon I, II dan III terpisah dan mudah untuk diangkat.
-     Mudah dibawa kemana-mana (portable) sehingga sangat cocok digunakan pada lokas bencana untuk penyediaan air bersih seperti: kondisi banjir.
-     Bahan yang dibutuhkan seperti pasir, kerikil, ijuk tidak banyak sehingga tidak meyulitkan untuk penyediaan bahan.
-     Dapat menjernihkan dengan kemampuan yang hampir sama dengan saringan pasir yang lebih besar.
-     Karena terdapatnya endapan air pada galon I membuat alat menjadi stabil/tidak goyang.
-     cadangan air bersih pada galon I menjadikan tidak perlu menunggu terlalu lama sampai air bersih keluar, karena air bersih yang ada pada galon satu akan terdorong keluar sewaktu kita isikan air baku dari atas.
-     Terjadi proses koagulasi/penggumpalan pada bagian dasar galon satu menjadikan air menjadi menjadi lebih jernih.
-     Karena ditambahkan kaporit sehingga dapat memenuhi persyaratan bakteriologis.
-     Harga yang dibutuhkan untuk satu alat tidak lebih dari Rp.20.000,- dengan catatan pasir, kerikil dicari sendiri.
   
·    Kekurangan Saringan Air “GANCAH”
- karena volume alat yang kecil sehingga debit yang dihasilkan tidak secepat dan sebesar saringan pasir yang dibuat dari drum.
- karena keterbatasan dana maka kemampuan alat dalam memperbaiki kualitas kimia air belum diuji.
c. Hasil Kegiatan
Pemanfaatan Saringan Air Gancah telah dapat menurunkan  kasus diare di Kelurahan Kub.Sirakuk Utara. Dari hasil laporan Program P2Diare di Puskesmas Kampung Teleng, pencapaian komulatif kasus diare pada Bulan April 2011 sebanyak 24 kasus, kemudian mengalami penurunan pada  Bulan April 2012 menjadi 11 kasus.