1) Melakukan Penyuluhan Tentang Air
Bersih
· Pengertian air bersih secara umum adalah adalah air yang aman dan sehat
yang bisa dikonsumsi manusia.
· Persyaratan air bersih
-
Syarat fisik : jernih, tidak
berwarna, tidak berasa, tidak berbau dan temperatur tidak melebihi suhu udara.
-
Syarat kimia : tidak mengandung
unsur kimia yang bersifat racun, tidak mengandung zat yang menimbulkan gangguan
kesehatan.
-
Syarat bakteriologis : tidak
mengandung parasit, patogen dan bakteri Coli.
-
Syarat radioaktif : tidak
mengadung sinar alfa dan sinar gamma.
· Penyakit yang berhubungan dengan air :
-
Penyakit yang disebabkan
mengkonsumsi air yang tidak bersih seperti kholera, dysentri, typhoid dan
hepatitis.
-
Penyakit yang disebabkan parasit
ditularkan oleh organisme patogen yang mengalami siklus hidupnya dalam air
seperti penyakit cacing (shistosomiasis).
-
Penyakit yang disebabkan serangga
yang menggunakan air sebagai tempat bertelur dan berkembangbiak seperti;
malaria, DBD.
· Zat kimia yang terdapat dalam air
- Derajat keasaman (PH), standar yang diperbolehkan 6,5-9,2 apabila PH
kurang, dapat mengakibatkan korosif pada pipa air yang terbuat dari logam,
beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun dan mempengaruhi beberapa mikroba
dalam air.
- Besi (Fe), kandungan besi dalam air yang diperbolehkan 0,1 -1 ppm
apabila melebihi 0,5 ppm dapat mengakibatkan warna air menjadi kuning
kemerah-merahan, rasa tidak enak pada air minum.
- Mangan (Mn), kandungan mangan dalam air yang diperbolehkan 0,05 -0,5 ppm
apabila melebihi menimbulkan noda kecoklatan pada pakaian dan kerusakan hati.
- Chlorida (Cl), kandungan Chlorida yang diperbolehkan 200 – 600 ppm dalam
jumlah kecil dibutuhkan sebagai desinfektan, apabila berkaitan dengan ion
menyebabkan rasa asin dan merusak pipa air.
- Sulfida (H2S), kandungan sulfida dalam air harus nol ppm, karena sangat
beracun, dan berbau busuk, dalam jumlah besar dapat menimbulkan korosif pada
pipa air.
- Amonium (NH4), kandungan amonium dalam air harus nol ppm, kandungan
senyawa ini dapat menimbulkan bau yang sangat tajam dan menusuk hidung.
- Nitrit (NO2), nitrit adalah senyawa kimia yang tergolong kimia beracun,
kandungan nitrit harus harus nol ppm, adanya bahan kimia ini di dalam air dapat
menimbulkan terbentuknya Methaemoglobin dalam darah sehingga mengahambat perjalanan
oksigen dalam tubuh.
· Peraturan dan Keputusan Menteri Kesehatan RI tentang Air
-
Permenkes RI
No.173/Menkes/per//VII/1977
-
Permenkes RI
No.416/Menkes/Per/IX/1990
-
Kepmenkes RI
No.1405/Menkes/SK/XI/2002
-
Permenkes RI
No.492/Menkes/per/IV/2010
· Sejarah Saringan Pasir
Saringan pasir lambat dibuat
pertama kali oleh John Gibb di Parsley Skotlandia Tahun 1804 dalam skala kecil,
kemudian pada tahun 1829 James Simpson
membuat saringan pasir lambat (SPL) dalam skala yang besar untuk perusahaan air
Chilsea di Inggris (Birdi,1979).
SPL mempunyai derajat keefisienan
yang tinggi untuk menghilangkan kekeruhan, rasa dan bau pada air, bahkan mampu
meghilangkan bakteri dengan baik. Untuk menghilangkan rasa dan bau
kadang-kadang ditambahkan karbon aktif. Untuk menghilangkan bakteri ditambahkan
kaporit.
Kelebihan SPL telah dibuktikan
secara meyakinkan dalam kaitannya dengan kualitas air minum yang aman
dikonsumsi dari segi bakteriologis. Pada Tahum 1892 di Kota Hamburg dan Altona,
yang airnya tercemar sehingga mengakibatnya epidemi Kholera. Di Kota Altona,
yang telah menggunakan instalasi
pengolahan air dengan SPL terhindar dari epidemi penyakit tersebut, sedangkan
Kota Hamburg yang tidak menggunakan instalasi SPL terjangkit wabah dengan
kematian warganya sebanyak 7582 orang (Huisman,1975).
Kelemahan SPL adalah daya
penyaringan yang rendah, sehingga dalam kontruksinya memerlukan area yang luas,
rendahnya daya penyaringan ini disebabkan karena kecepatan air yang mengalir
melalui SPL sangat kecil. SPL sangat cocok digunakan dalam skala kecil
(Birdi,1979).
· Pengertian Saringan Pasir Lambat (SPL) adalah saringan yang menggunakan
pasir sebagai media filter dengan ukuran butiran sangat kecil, namun memiliki
kandungan kuarsa yang tinggi. Unit ini sudah menjadi media teknologi pengolahan
air yang efektif lebih dari 150 tahun, SPL ini dikenal di Inggris sebelum tahun
1830, dan pertama kalinya menjadi instalasi yang sukses dalam pengolahan air
minum (Taweel dan Ali,1999).
· Spesifikasi Saringan Pasir Lambat (SPL)
Beberapa
kriteria disain instalasi pengolahan air SPL
-
Kecepatan filtrasi 0,1 m/jam –
0,4 m/jam
-
Tinggi media permukaan airnya
diukur dari media saringan pasir 1 meter s/d 1,5 meter.
-
Tebal filter yang baik antara 1 m
-1,4 m tapi masih diizinkan antara 1,5 m s/d 3,6 m
-
Diameter efektif pasir antara
0,15 mm s/d 0,36 mm
-
Kerikil penyaring dipilih dari
dengan bahan batu kerikil yang dapat menghalangi masuknya pasir ke dalam rongga
penampung air.
· Air baku yang dapat diolah pada SPL, karena tidak adanya pengolahan
secara kimia sebagai pengolahan pendahuluan maka air baku yang diolah dengan
persyaratan sebagai berikut :
-
Tidak ada residu oksidan misalnya
chlorine. Tingkat kekeruhan rendah kurang dari 5 NTU
-
Tidak mengandung algae dan
konsentrasi maksimum khlorofil 0,05µg/L
-
Konsentrasi maksimum bersi (Fe)
0,3 mg/L dan konsentrasi maksimum mangan (Mn) 0,05 mg/L.
-
Hindari air baku yang mengandung
logam berat
-
Hindari air baku dengan kandungan
pestisida dan herbisida kecuali apabila
digunakan karbon aktif.
-
Hindari air baku dengan warna
tinggi kecuali apabila digunakan pengolahan pendahuluan ozone.
· Kelebihan Saringan Pasir Lambat
-
Besi dan mangan dapat dihilangkan
sampai 97% berdasarkan kedalaman media
filter.
-
Sistem penyaringan rumah tangga
yang murah dan mudah untuk membuat, mengoperasikan dan pemeliharaan.
-
Tidak memerlukan bahan kimia
sehingga biaya operasinya sangat murah
-
Bau, warna, kekeruhan dan rasa
dapat dihilangkan.
-
Dapat menghilangkan ammonia dan
polutan organik, karena proses penyaringan berjalan secara fisik dan biokomia.
-
Sangat cocok untuk daerah
pedesaan dan proses pengolahan sangat sederhana.
· Kekurangan Saringan Pasir lambat
-
Jika air bakunya mempunyai
kekeruhan yang tinggi, beban filter menjadi besar, sehingga sering terjadi
kebuntuan, akibat waktu pencucian filter menjadi pendek.
-
Kecepatan penyaringan rendah,
sehingga memerlukan ruangan yang cukup luas.
-
Pencucian filter dilakukan secara
manual, yakni dengan mengeruk lapisan pasir bagian atas dan dicuci dengan air
bersih, dan setelah bersih dimasukkan lagi ke dalam bak saringan seperti semula.
-
Tidak dapat mengolah air gambut.
2) Menciptakan alat Saringan Air “Gancah”
· Saringan Air “Gancah”
-
Saringan pasir Gancah adalah
sebuah alat penyaringan air dengan media filter berupa pasir, arang, kerikil,
ijuk dengan memanfaatkan galon air minum
isi ulang yang sebanyak tiga buah, yang dipasang bersusun secara bertingkat.
Gambar Saringan Air “GANCAH”
· Alat
-
Gergaji besi
-
Pisau ujung runcing
· Bahan
-
3 (tiga) buah galon air minum isi
ulang yang bekas
-
Pasir sebanyak 2/3 volume galon
-
Kerikil sebanyak 2/3 volume galon
-
Ijuk 1/3 volume galon
-
Tawas 1 sdm
-
Kaporit 1 sdm
-
Arang batok 1/5 volume galon
-
Lem plastik
-
Kran air galon
· Cara Membuat
-
Langkah satu : perbaiki bagian
galon yang pecah dengan lem plastik atau dengan plastik yang dibakar.
Galon I lem plastik
-
Langkah dua : Potong bagian atas
galon I, lalu pasangkan kran air.
-
Langkah tiga : potong bagian
bawah galon II dan galon III
-
Langkah empat : isi galon I
dengan air
-
Langkah lima : taruh galon II
diatas galon I yang telah diisikan ijuk dan kerikil.
-
Selesai.
· Cara Kerja Alat:
-
Taburkan tawas yang sudah
dihaluskan 1 sdm dan juga ditambahkan kaporit sebanyak 1 sdm ke dalam air baku.
-
Air kotor yang disikan dari atas
akan turun ke bawah, sesuai dengan gaya gravitasi.
-
Selanjutnya kotoran yang ada akan
disaring oleh pasir, arang, kerikil dan ijuk.
-
Padatan (suspended) yang berukuran kecil yang lolos dari penyaringan akan
mengalami koagulasi karena ditambahkan tawas. Akhirnya mengendap pada bagian
dasar galon I.
-
Air yang dimasukkan dari atas
akan menekan cadangan air bersih yang ada pada bagian dasar akhirnya keluar
melalui kran.
-
Kegunaan adanya cadangan air pada
galon I adalah sebagai tempat cadangan air bersih, tempat terjadinya proses koagulasi
partikel padatan yang halus, supaya alat menjadi berdiri dengan stabil karena
air yang berada pada galon I dapat meredam gaya tekanan dari atas dan gaya
dorong dari samping.
-
Untuk kestabilan perlu dibuatkan
kaki standar dari bahan kayu atau besi agar supaya dapat berdiri lebih stabil.
· Kelebihan Saringan air “GANCAH”
-
Tidak membutuhkan ruang yang luas
untuk penempatan alat
-
Mudah dalam pemeliharaan karena
antara galon I, II dan III terpisah dan mudah untuk diangkat.
-
Mudah dibawa kemana-mana (portable) sehingga sangat cocok
digunakan pada lokas bencana untuk penyediaan air bersih seperti: kondisi
banjir.
-
Bahan yang dibutuhkan seperti
pasir, kerikil, ijuk tidak banyak sehingga tidak meyulitkan untuk penyediaan
bahan.
-
Dapat menjernihkan dengan
kemampuan yang hampir sama dengan saringan pasir yang lebih besar.
-
Karena terdapatnya endapan air
pada galon I membuat alat menjadi stabil/tidak goyang.
-
cadangan air bersih pada galon I
menjadikan tidak perlu menunggu terlalu lama sampai air bersih keluar, karena
air bersih yang ada pada galon satu akan terdorong keluar sewaktu kita isikan
air baku dari atas.
-
Terjadi proses
koagulasi/penggumpalan pada bagian dasar galon satu menjadikan air menjadi
menjadi lebih jernih.
-
Karena ditambahkan kaporit
sehingga dapat memenuhi persyaratan bakteriologis.
-
Harga yang dibutuhkan untuk satu
alat tidak lebih dari Rp.20.000,- dengan catatan pasir, kerikil dicari sendiri.
· Kekurangan Saringan Air “GANCAH”
- karena volume
alat yang kecil sehingga debit yang dihasilkan tidak secepat dan sebesar
saringan pasir yang dibuat dari drum.
- karena
keterbatasan dana maka kemampuan alat dalam memperbaiki kualitas kimia air
belum diuji.
c. Hasil Kegiatan
Pemanfaatan
Saringan Air Gancah telah dapat menurunkan
kasus diare di Kelurahan Kub.Sirakuk Utara. Dari hasil laporan Program
P2Diare di Puskesmas Kampung Teleng, pencapaian komulatif kasus diare pada
Bulan April 2011 sebanyak 24 kasus, kemudian mengalami penurunan pada Bulan April 2012 menjadi 11 kasus.
No comments:
Post a Comment