Tuesday 3 February 2015

CLTS Harus Belajar Pada Pak Harto

Sesuai dengan judul diatas " Belajar Pada Pak Harto", pada tulisan ini kita harus mengakui, suka atau tidak suka. Presiden RI yang kedua ini berhasil memberantas buta huruf di indonesia.

Melalui Instruksi presiden (INPRES) jutaan sekolah dasar dibangun dari kota sampai ke pelosok negeri. Tujuannya jelas dengan dibangunnya sekolah dasar semua orang bisa mengecap minimal pendidikan dasar. Sampai sekarang SD inpres masih dapat kita rasakan manfaatnya.

Kita patut berbangga kebijakan ini dijadikan contoh di beberapa negara afrika. Sehingga buta huruf di negara afrika bisa berkurang. Saya mencatat beberapa kelebihan kebijakan pembangunan SD inpres
* tujuannya jelas
* efisiensi waktu
* dana yang digunakan tepat sasaran
* hasilnya cepat dirasakan.

Kalau kita membandingkan dengan CLTS (community lead total sanitation) yang merupakan metode pendekatan pemicuan agar masyarakat yang berperilaku buang air besar sembarangan dapat merubah perilaku menjadi buang air besar di jamban sehat.

Saya mencatat beberapa kekurangan dalam pelaksanaan CLTS.
* CLTS tidak bisa dilakukan pada masyarakat yang sudah terbiasa menerima subsidi
* pelatihan CLTS dilakukan berkali-kali, dilaksanakan di hotel mewah. Satu orang bisa dilatih berkali-kali tentang materi CLTS padahal sebelumnya sudah pernah mendapat pelatihan CLTS.

* fasilitator atau pemandu STBM kurang begitu optimal, kadang cuma datang minta data dari sanitarian.

Pada bagian akhir ini saya coba membandingkan antara kebijakan pembangunan SD inpres yang dalam waktu singkat bisa dibangun jutaan sekolah dan bisa dirasakan hasilnya. Mengapa tidak diambil kebijakan langsung saja dibangunkan jamban di rumah masyarakat yang betul membutuhkan jamban keluarga.

Sehingga dana yang dikeluarkan untuk melatih petugas dan gaji pemandu STBM , mungkin sudah bisa membuat banyak jamban.

Catatan: keluarga yang menerima bantuan jamban musti dinilai terlebih dahulu dengan daftar kuesioner. Tentang apakah benar membutuhkan dan bentuk jamban yang akan dibuat. Saya jamin akan berhasil.

Atau juga seperti yang dilakukan kota sawahlunto pada tahun 2010 yang hanya memberikan stimulan berupa bahan yang dibutuhkan untuk membangun sebuah jamban. Kebijakan ini juga berhasil terbukti jamban yang dibangun oleh warga sekarang kondisinya lebih bagus.

No comments:

Post a Comment