Friday 28 November 2014

PENGELOLAAN KEBERSIHAN DI TEMPAT KERJA

Tempat sarana pelayanan kesehatan (pengobatan/perawatan) merupakan zona dengan tingkat resiko penyebaran penyakit yang tinggi, untuk itu kebersihannya harus selalu terjaga sesuai dengan standar. Penggelolaan kebersihan harus dikelola dengan baik dengan menyiapkan segala alat/peralatan kebersihan dan tenaga kebersihan yang terlatih.

A. PENANGANAN TUMPAHAN DI TEMPAT KERJA
jika terjadi tumpahan darah atau cairan tubuh lainnya, segera lakukan dekontaminasi :
  1. pakailah sarung tangan rumah tangga untuk mengambil, membersihkan dan mengeringkan.
  2. bersihkan pecahan gelas dengan pinset dan buang dalam wadah limbah tajam yang baik
  3. siram permukaan meja/lantai dengan kaporit/baycline 0,5% selama 10 menit, lalu bilas dengan air dan deterjen, kemudian dengan air biasa
B. SYARAT KEBERSIHAN RUANGAN
kebersihan ruangan pelayanan kesehatan harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut :
  1. bentuk, letak ruangan, dan peralatan harus sesuai dengan keperluan
  2. penerangan, sinar matahari, ventilasi yang baik
  3. dinding kamar/ruangan harus licin dan mudah dibersihkan
  4. warna dinding ruangan klinis sebaiknya tidak menyolok
  5. alat-alat yang ada didalam ruangan itu hanya yang diperlukan saja
  6. lantai, wastafel, menbel harus mudah dibersihkan
  7. ruang tunggu,wc/kamar mandi harus bersih.
C. CARA PEMELIHARAAN/PEMBERSIHAN
1. Membersihkan lantai
yaitu mempertahankan kebersihan lantai ruangan supaya bersih dari debu, kotoran, sampah dengan cara menyapu, mengepel, dan pada waktu tertentu disikat dengan sabun.
a. menyapu lantai
alat: sapu lantai,serok sampah, air, ember
cara:
- lantai dipercikan dengan sedikit air supaya debu tidak beterbangan
- lantai disapu mulai dari sudut ruangan menuju pintu keluar
- kotoran diangkat dengan serok sampah dan dibuang ketempat sampah
- dilakukan setiap hari terutama setelah kegiatan di klinik telah selesai.

b.Mengepel Lantai
alat: kain dan tangkai pel, seember air yang diberi larutan desinfektan 0,5 - 1%
cara :
- masukkan kain pel kedalam seember air yang sudah diberi larutan desinfektan, peras dan pasang ditangkainya
- lantai dipel mulai dari sudut ruangan menuju pintu keluar
- kain pel sering dibilas dalam ember supaya tetap bersih
- terakhir lantai dipel dengan kain pel yang telah diperas kering

c. Menyikat lantai
alat :  sikat lantai, ember berisi air dengan larutan desinfektan, emeber berisi larutan sabun wangi, emeber berisi air bersih, sapu lidi/pendorong air.
Cara
- ruangan disapu bersih
- lantai dibasahi larutan sabun secara merata
- lantai disikat mulai dari sudut ruangan menurut arah memanjang dan melebar
- air/kotoran dikeluarkan dengan sapu lidi/alat pendorong air
- lantai diberi larutan desinfektan, lalu dikeringkan dengan kain pel

2. Membersihkan wastafel/tempat cuci tangan
alat: beberapa helai lap bersih, ember berisi air bersih, ember berisi larutan sabun, abu gosok, cairan pembersih porselen, amplas duco yang halus.
cara :
- wastafel digosok dengan lap yang telah dibasahi dengan larutan sabun
- bila ada noda dibersihkan dengan cara menggosok noda itu dengan abu gosok/cairan pemebrsih poselen/amplas duco halus
- lalu dibilas dengan air bersih
- keringkan dengan lap bersih yang kering

3. Membersihkan mebel
yang dimaksud disini adalah mebel yang ada pada sarana pelayanan kesehatan seperti meja, kursi, lemari. maka membesihkannya harus sesuai dengan bahannya.
a. alat yang dipolitur
persedian
- obat khusus untuk bahan berpolitur misalnya pledge,ocedar
- lap lembut
- ember berisi larutan lysol/0,5%
- kuas kecil ukuran 1 inchi
Cara :
- sudut-sudut yang tidak terjangkau oleh lap dibersihkan dengan kuas kering
- debu dibersihkan dengan lap lembab, lalu dilap dengan lap kering
- tuangkan/semprotkan dengan obat/pembersih, misalnya ocedar ke permukaan alat tersebut, lalu digososk sampai rata menurut arah serat kayu supaya mudah meresap
- gosok dengan lap kering sampai berkilat
Perhatian :
jangan dibersihkan dengan sabun karena merusak politur

b. Alat yang dicat/dilapis formika
persediaan dan caranya sama seperti membersihkan alat dari porselen, tetapi jangan memakai ampelas

c. Alat dari logam
persediaan
- ember berisi air bersih
- lap bersih
- sikat
- untuk kuningan : brasso, air jeruk, garam
- untuk nikel/zinc : sabun, kapur halus, spiritus bakar.
cara :
- alat dari kuningan : pertama brasso atau campuran asam dan garam dituang secukupnya pada lap, lalu digosokkan ke alat tersebut. setelah bersih digosok dengan lap kering sampai berkilat
- alat dari nikel/zinc : alat digosok dengan lap yang diberi larutan sabun, bersihkan dengan lap basah yang bersih. lalu gosok dengan kapur halus dan spiritus bakar. keringkan dengan lap kering.

d. Alat dari kaca
Alat : ember berisi lautan sabun, ember berisi air bersih, lap bersih, alat pengering kaca/kanebo, pisau silet, kertas koran
cara:
- kaca digosok dengan lap yang diberi larutan sabun mulai dari sudut ke arah tengah dengan cara memutar
- kalau ada noda yang tidak bisa dihilangkan dengan air sabun, dikikis dengan pisau silet lalu digosok lagi dengan air sabun
- bersihkan dengan lap bersih
- keringkan dengan koran/alat pengering kaca

4. Membersihkan Kamar mandi/WC
alat:
- sapu sarang laba-laba yang bertangkai panjang
- ember berisi larutan sabun
- ember berisi larutan desinfektan
- abu gosok/pemebrsih porselen/ampelas duco halus
- sikat kamar mandi
- sikat WC
- lap
- air bersih

Cara
- barang-barang yang dapat diangkat dibersihkan lebih dahulu baru dikeluarkan misalnya tempat sabun
- langit-langit dan lubang vetilasi dibersihkan dengan sapu sarang laba-laba
- jendela,pintu, kran air dibersihkan
- dinding kamar mandi dibasahi dengan air sabun lalu disikat dari arah atas menuju bawah
- bila dinding kamal madi/wc terbuat dari porselen, digosok dengan abu gosok/ cairan pembersih porselen/ amplas duco halus
- bilas dengan air bersih dari arah atas ke bawah lalu keringkan
- kran ditutup, bak mandi dikosongkan, lalu sikat bagian luar dan dalamnya dengan sikat dan sabun lalu bilas dengan air bersih
- noda-noda yang belum hilang dapat dibersihkan dengan salah satu bahab pembersih porselen seperti tersebut diatas
Perhatian :
- jangan memasukkan cairan desinfektan ke dalam lubang wc
- pakailah baju kerja dan penutup kepala saat waktu melakukan pembersihan
- setelah bekerja alat yang digunakan diletakkan kembali di tempat penyimpanan peralatan setelah sebelumnya dibersihkan.

5. Membersihkan langit-langit, dinding ruangan, pintu, jendela, lubang ventilasi
alat:
- penghisap debu (kalau ada)
- bila tidak ada : sediakan sapu sarang laba-laba, sapu biasa, lap, ember berisi air bersih
Cara
- alat-alat yang dapat diangkat dikeluarkan lebih dahulu supaya tidak kotor
- alat-alat yang tidak dapat diangkat ditutupi dengan kain/kertas koran
- kalau memakai penghisap debu, mulailah dari langit-langit, lubang ventilasi, dinding, kawat kasa,  rel gorden, kap lampu, lampu
- bagian-bagian yang tidak dapat dijangkau dengan alat-alat tersebut dibersihkan dengan sapu
- kalau tidak memakai penghisap debu,langit-langit dibersihkan dengan sapu sarang laba-laba dimulai dari sudut ruangan menuju ke tengan
- lalu bersihkan lubang ventilasi, kawat kasa, rel gorden, jendela, pintu dll.

SEMOGA BERMANFAAT UNTUK PELATIHAN 
TENAGA CLEANING SERVICE DI INSTITUSI PELAYANAN KESEHATAN

Thursday 27 November 2014

PERSYARATAN UMUM SANITASI JASABOGA


PERSYARATAN UMUM SANITASI JASABOGA
1. LOKASI
jarak jasaboga harus jauh, minimal 500 m dari sumber pencemaran (tempat sampah umum, wc umum, bengkel cat dsb). Pengertian jauh adalah relatif tergantung pada arah pencemaran yang mungkin terjadi seperti aliran angin dan air. 500 m berdasarkan jarak terbang lalat.

2. BANGUNAN DAN FASILITAS

Halaman
- mempunyai papan nama perusahaan dan nomor izin usaha serta sertifikat laik higiene sanitasi
- halaman bersih, tidak banyak lalat dan tersedia tempat sampah yang memenuhi syarat hygiene sanitasi, tidak terdapat tumpukan barang-barang yang dapat menjadi sarang tikus.
- pembuangan air kotor (limah dapur dan kamar mandi) tidak menimbulkan sarang serangga, jalan masuknya tikus dan dipelihara kebersihannya.
- pembuangan air hujan lancar, tidak menimbulkan genangan-genangan air

Konstruksi
Bangunan untuk kegiatan jasaboga harus memenuhi persyaratan teknis konstruksi bangunan yang berlaku.
konstruksi selain kuat juga selalu dalam keadaan bersih secara fisik dan bebas dari barang-barang sisa atau bekas yang ditempatkan sembarangan

Lantai
Permukaan lantai rapat air, halus, kelandaian cukup, tidak licin dan mudah dibersihkan

Dinding
- permukaan dinding sebelah dalam halus, kering, tidak menyerap air dan mudah dibersihkan
- bila permukan dinding kena percikan air, maka setinggi 2 meter dari lantai dilapisi bahan kedap air yang permukaannya halus, tidak menahan debu dan berwarna terang

Langit-langit
- bidang langit-langit harus menutup atap bangunan
- permukaan langit-langit tempat makanan dibuat, disimpan, diwadahi daan tempat pencucian alat makanan maupun tempat cuci tangan dibuat dari bahan yang permukannya rata, mudah dibersihkan, tidak menyerap air dan berwarna terang
- tinggi langit-langit tidak kurang 2,4 meter diatas lantai

Pintu dan Jendela
- Pintu-pintu bangunan yang dipergunakan untuk memasak harus membuka ke arah luar
- jendela, pintu dan lubang ventilasi dimana makanan diolah dilengkapi kassa yang dapat dibuka dan dipasang
- semua pintu dari ruang tempat pengolahan makanan dibuat menutup sendiri atau dilengkapi peralatan anti lalat, seperti kassa, tirai, pintu rangkap dll

Pencahayaan
1. intensitas pencahayaan harus cukup untuk dapat melakukan pemeriksaan dan pembersihan serta melakukan pemeriksaan dan pembersihan serta melakukan pekerjaan-pekerjaan secara efektif
2. di setiap ruangan tempat pengolahan makanan dan tempat mencuci tangan intensitas pencahayaan sedikitnya 10 fc (100lux) pada titik 90 cm dari lantai
3. semua pencahayaan tidak boleh menimbulkan silau dan distribusinya sedemikian sehingga sejauh mungkin menghindarkan bayangan
4. cahaya terang dapat diketahui dengan alat ukur lux meter (foot candle meter)

Ventilasi/penghawaan
1. bangunan atau ruangan tempat pengolahan makanan harus dilengkapi dengan ventilasi yang dapat menjaga keadaan aman
2. sejauh mungkin ventilasi harus cukup (+/-20% dari luas lantai
tujuan : untuk mencegah udara dalam ruangan terlalu panas, mencegah terjadinya kondensasi uap air atau lemak pada lantai, dinding atau langit-langit, membuang bau,asap dan pencemaran lain dalam ruangan.

Ruangan pengolahan makanan
1.luas untuk tempat pengolahan makanan harus cukup untuk bekerja pada pekerjaannya dengan mudah dan efisien agar menghindari kemungkinan kontaminasi makanan dan memudahkan pembersihan
2. luas lantai dapur yang bebas dari peralatan sedikitnya 2 meter persegi untuk setiap orang pekerja
Contoh : Luas ruangan 4 x 5 m2 = 20 m2
Jumalah pekerja di dapur 6 orang
jadi 20/6 = 3,3m2/orang berarti memenuhi syarat.
luas ruangan 3 x 4 m2 = 12 m2
Jumlah pekerja di dapur 6 orang,
jaddi 12/6 = 2m2/orang. keadaan ini belum memenuhi syarat, karena kalau dihitung dari peralatan kerja yang ada di dapur belum mencukupi.
3. Ruang pengolahan makanan tidak boleh berhubungan langsung dengan jambana, penturasan dan kamar mandi
4. Untuk kegiatan pengolahan dilengkapi sedikitnya meja kerja, lemari/tempat penyimpanan bahan dan makanan jadi yang terlindung dari gangguan tikus dan hewan lainnya.

Fasilitas pencucian peralatan dan bahan makanan
1. pencucian peralatan harus menggunakan bahan pembersih
2. pencucian makanan yang tidak dimasak harus menggunakan larutan Kalium Permanganat 0,02% atau dalam rendaman air mendidih dalam beberapa detik
3. peralatan dan bahan makanan yang telah dibersihkan disimpan dalam tempat yang terlindung dari kemungkinan pencemaran oleh tikus dan hewan lainnya.

Tempat Cuci Tangan
a). tersedia tempat cuci tangan yang terpisah dengan tempat cuci peralatan maupun bahan makanan yang dilengkapi dengan air kran, saluran pembuangan tertutup, bak penampungan, sabun dan pengering
b). jumlah tempat cuci tangan disesuaikan dengan banyaknya karyawan sbg berikut:
1 - 10 orang = 1 buah dengan tambahan 1 buah untuk setiap penambahan 10 orang atau kurang
c).tempat cuci tangn diletakkan sedekat mungkin dengan tempat bekerja

Air Bersih
a. air bersih tersedia cukup untuk semua kegiatan jasaboga
b.  kualitas air harus memenuhi syarat KepMenkes

Jamban dan Penturasan
jumlah jamban 1 -10 = 1 buah
11 -25 = 2 buah, 26 - 50 orang = 3 buah catatan : penambahan satu buah setiap bertambah jumalah 25 orang
jumlah penturasan 1 -30 orang = 1 buah
31 - 60 orang = 2 buah, catatan : penambahan satu buah setiap bertambah 30 orang

Kamar mandi
a. jasaboga harus kamar mandi dengan air kran mengalir dan saluran air limbah
b. jumlah harus mencukupi paling sedikit 1 buah untuk 1 - 10 orang, dengan penambahan 1 buah setiap 20 orang

Tempat sampah
tempat sampah diletakkan sedekat mungkin dengan sumber sampah untuk menghindari tercemarnya makanan. tempat sampah yang disediakan harus memiliki tutup, rapat tikus/serangga, mudah dibersihkan, bisa dianggkat oleh satu orang atau menggunakan alat bantu.

Wednesday 26 November 2014

KEWASPADAAN UMUM PETUGAS KESEHATAN

Kewaspadaan umum (universal precaution), adalah kewaspadaan petugas untuk tidak berkontak dengan darah atau cairan tubuh pasien dalam menjalankan pelayanan sebagai upaya membatasimenekan penularan penyakit yang menular melalui darah atau cairan tubuh lainya.

yang termasuk kategori darah dan cairan tubuh adalah :
  1. Darah
  2. Air mani/semen
  3. Sekret yang keluar dari vagina
  4. Cairan amnion/ketuban
  5. Cairan perikardial
  6. Cairan peritoneal
  7. Cairan Pleural
  8. Cairan sendi/sinovial
  9. Jaringan/organ tubuh yang terlepas
  10. Cairan tubuh yang tidak diketahui asalnya
  11. Cairan tubuh yang tercampur darah, faeces,urine dll
  12. Ludah selama prosedur pelayanan gigi
Ada 5 (lima) kegiatan dasar pokok pada kewaspadaan umum
A.Pengelolaan alat tajam untuk mengurangi perlukaan
- kotak limbah tajam yang memenuhi syarat
- kotak tidak terisi penuh
- alat tajam tidak menembus kotak
- cara pemasangan kembali penutup jarum suntik yang benar

B. Dekontaminasi peralatan secara aman
- tersedia sterilisator yang bekerja dengan baik
- instrumen dibersihkan dengan benar setelah pemakaian
- instrumen yang telah dibersihkan disimpan dalam lemari

C. Pencucian tangan untuk mencegah infksi silang
- tersedia sabun dan air bersih yang mengalir
- tersedia handuk bersih
- petugas kesehatan mencuci tangannya setelah kontak dengan pasien, cairan tubuh dan melepaskan sarung tangan

D. Penggunaan pelindung untuk mencegah kontak langsung dengan darah/cairan tubuh
- pengunaan pelindung sesuai resiko pemaran, seperti sarung tangan, sarung tangan rumah tangga, masker, apron dll

E. Pembuangan limbah secara umum
- pembakaran dengan insinerator
- sarana penampung limbah yang memadai.


PERSYARATAN RUANG STERILISASI DAN PENYIMPANANNYA

Semua alat yang telah disterilkan harus disimpan dengan baik untuk menjaga tingkat sterilitasnya. Simpanlah di dalam tempat yang bersih dan kering dan terlindung dari benda tajam atau hal-hal lain yang dapat merusak pembungkus.

Tempat untuk penyiapan peralatan, pembungkusan, proses sterilisasi, penyimpanan dan distribusi merupakan daerah terbatas dalam arti tidak semua orang dapat memasuki daerah tersebut. Sistem ini membutuhkan tambahan kompresor udara atau nitrogen begitu pula tambahan listrik, outlet, dan beberapa stop kontak dinding. Adapun persyaratan ruangan sterilisasi adalah sebagai berikut:
  • dinding dan lantai harus kokoh
  • mempunyai ventilasi
  • temperatur berkisar 18 - 22 derajtcelc
  • penerangan yang memadai
  • mempunyai tempat untuk cuci tangan
  • daerah persiapan, distribusi, serta dekontaminasi sebaiknya terpisah
  • daerah sterilisasi sebaiknya jangan berdekatan dengan tempat pencucian atau persiapan linen
  • tempat penyimpanan bahan telah disteril harus kering, bersih, mempunyai ventilasi, mempunyai lemari untuk penyimpanan.
peralatan yang akan digunakan harus dibedakan dengan bahan yang kotor, bahan yang tercemar dan harus telah dibersihkan. peralatan didekotaminasi sebelum disiapkan dan dikirim untuk sterilisasi. Begitu pula untuk beberapa peralatan yang baru dibeli sebaiknya disteril dahulu sebelum dipakai kecuali sudah ada tanda bahwa peralatan tersebut telah steril.

Berbagai peralatan bedah, dan peralatan yang membutuhkan perlakuan khusus harus dibedakan. Pembersihan dengan air akan membantu menghilangkan kotoran prosesnya dapat dilakukan dengan tangan langsung atau secara mekanik. Air hangat dan deterjen dapat membantu untuk pembersihan peralatan dilihat apakah terjadi keretakan, kerusakan, dan harus dikeringkan sebelum disteril.

Sistem pengepakan harus memperhatikan :
- harus semudah mungkin uap panas mengalir
- dapat mencegah mikroorganisme masuk setelah steril
- tidak sobek dan ada celah setelah steril
- peralatan yang disteril haus tahan terhadap temperatur panas

STERILISASI

Ada tiga macam sterilisasi secara umum
1. sterilisasi uap (autoclave)
2. sterilisasi kering
3. ultravilolet

STERILISASI UAP (AUTOCLAVE)
yaitu alat untuk mensterilkan dengan menggunakan uap panas dalam autoclave atau steam sterilisator dengan temperatur 121 derjat celcius tekanan 15 psl selama 30 menit, misalnya kapas, logam, kain kasa, cairan/obat-obatan. Cara ini merupakan metode paling efisiensi untuk  sterilisasi peralatan,packs dan pakaian.

Metode tersebut dapat digunakan untuk : autoclave kecil yang diproduksi untuk peralatan dokter bedah dengan pemilihan temperatur tekanan dan waktu sterilisasi temperatur tinggi dapat dicapai oleh air panas pada tingkat permukaan dalam keadaan vessel/terbuka sampai 100 derj celcius.
Dengan menambahkan tekanan, temperatur akan mendidih lebih tinggi lagi sebagai contoh pada tekanan 0,35 kg/cm2 (5Psi). temperatur mencapai 105,5 derj celc pada o,75 kg/cm2 (10psi), 115 derj celc dan pada 1.05 kg per cm2 15psi) temperatur mencapai 121 derj celcius.
- siklus cepat dengan memanaskan sampai 134 derjat celcius untuk 3,5 menit pada tekanan 15 kg/cm2.
- siklus lambat untuk plastik akan memanaskan air sampai 120 derj celcius pada tekanan 7,5 kgcm2
- untuk autoclove kecil peralatan kecil peralatan yang dipakai tidak dapat disterilkan karena tidak ada sistem vakum dan sistem pengeringan dapat digunakan peralatan plastik dan karet.

beberapa macam sterilisator uap memiliki cara pengeringan, sehingga alat yang terbungkus tetap kering sebelum diambil dan disimpan/dipakai lagi.

STERILISASI KERING

penggunaanya terbatas karena waktu sterilisasi yang terlalu lama dan kemungkinan rusaknya alat pada suhu 160 derj celc samapai 180 derj celc. instrumen dapat disterilkan selama 120 menit, atau pada suhu 170 derjcelc selma 60 menit dan pada suhu 190 derjcel selama 30 menit. Alat-alat ynag mudah rusak dengan alat ini adalah yang mempunyai sendi-sendi atau bagian yang dapat bergerak, karena lubrikasinya hilang. sterilisator juga sering tidak akurat dalam monitor suhu dan waktunya karena pengaruh panas.

SINAR ULTRAVIOLET

Sinar ultraviolet digunakan untuk sterilisasi ruangan dan air untuk cuci tangan. Sinar ini tidak bisa dipakai untuk sterilisasi bahan maupun untuk penyimpanan. Sekarang ini belum ada puskesmas yang menggunakan sinar ultraviolet untuk sterilisasi ruangan. Namun sebenarnya pemasangan alat ini cukup sederhana, mirip dengan pemasangan lampu neon biasa, hanya saja diperlukan daya listrik yang besar.

Prosedur pelaksanaan sterilisasi
  1. pakailah sarung tangan tebal (sarung tangan rumah tangga), untuk menangani peralatan bekas pakai
  2. dekontaminasi peralatan bekas pakai dengan cara merendam dalam larutan chlorine/bayclin 0,5% selama 10 menit
  3. jika ada bahaya terpercik, pakailah kaca mata/pelindung mata
  4. buang kotoran yang melekat dan bilas dengan air yang mengalir
  5.  lepaskan semua bagian alat  dan rendam dalam air hangat dan deterjen
  6. sikat alat dengan bersih di bawah permukaan air, sikat harus disimpan dalam keadaan kering.
  7. bilas dengan air hangat, keringkan dan periksa lagi sebelum sterilisasi/penyimpanan
  8. untuk melindungi permukaan instrumen, pisahkan berdasarkan jenis metalnya sebelum pembersihan dan jangan pakai bahan yang abrasif (merusak)

PENGGUNAAN SABUN MENURUT KONDISI PERAWATAN

Penggunaan Sabun Menurut Kondisi Perawatan
  1. Perawatan Pasien Umum, cukup menggunakan sabun biasa, tujuan utama adalah melepaskan kotoran dan bakteri transit. untuk mencegah kemungkinan kontaminasi dengan bahan/cairan tubuh lainnya diterapkan prinsip-prinsip universal precaution (kewaspadaan umum).
  2. Perawatan Pasien Khusus, sabun dan antiseptik harus digunakan untuk pasien bedah, pasien dengan imunitas terganggu, pasien yang menggunakan peneka imunitas, luka bakar, dan usia lanjut. Hal ini bertujuan untuk mengurangi mikroba transit.
  3. Apabila Sarana Cuci Tangan Tidak Memadai, larutan berbasis alkohol, dapat digunakan karena dapat mencapai tingkat asepsis yang tinggi tanpa air. namun harus diingat bahwa alkohol dapat berkurang dayanya bila terdapat bahan organik, karena itu tangan harus dicuci dahulu sebelum memakai alkohol.
 Mencuci tangan sebaiknuya
  • pakai air mengalir
  • untuk tiap langkah minimal 10 detik
  • dilaksanakan untuk kedua belah tangan sekaligus
  • Sediakan handuk bersih dan kering.
kapan harus mencuci tangan
- waktu datang/ pergi dari tempat bekerja
- sebelum dan sesudah merawat pasien
- sebelum dan sesudah memakai sarung tangan
- setelah ke WC
- setelah mengeluarkan lendir hidung
- jika tangan kotor
- setelah membersihkan apa saja
- sebelum dan sesudah makan.

JENIS SABUN/BAHAN UNTUK STERILISASI TANGAN

Mencuci tangan adalah cara yang sangat efektif untuk mengendalikan infeksi, meskipun telah diperkenalkan sejak pertengahan abad ke-19 sampai saat sekarang. Sabun untuk mencuci tangan, tidak ada bahan yang cocok untuk semua situasi, tergantung beberapa faktor seperti :
  • Sifat yang diinginkan, meliputi kemampuankecepatan mereduksi flora, sifat tahan lama, tidak diserap dan spektrum aktifitasnya
  • Keamanan dan efektifitas
  • Kesenangan pribadi dan harga, kesenangan pribadi akan mempengaruhi ketaatan penggunaan, kesenangan dipengaruhi oleh kemasan, bau dan dampak kulit.
Jenis bahan/zat untuk mencuci tangan

  • Sabun biasa, sabun biasa bekerja secara mekanis dan tidak berdampak antimikroba. sabunjenis ini melepaskan mikroba dari kulit secara fisik tetapi tidak membunuh. Cara kerja utama adalah melepaskan mikroba yang tidak berkoloni. Tidak melekat pada kulit dan tidak mempunyai efek residual.

  • Sabun/Larutan anti septik, akan membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroba pada kulit. Beberapa jenis akan terikat pada stratum corneum sebagai aktifitas antimikroba residual. Anti mikroba berefek pada mikroba yang residen maupun transit. Bahan ini akan melepaskan mikroba secra fisik, kimia atau keduanya.
  • Alkohol, bekerja dengan cara mendenaturasi protein, zat ini sangat baik digunakan pada bakteri gram (+) dan (-). Alkohol cukup baik bereaksi pada mikroba Bacterium tuberculosis, jamur dan virus. 
Sifat-sifat alkohol adalah sebagai berikut.:
a)efektifitasnya tergantung konsentrasinya,terbaik adalah 70%
b)paling cocok untuk kulit
c)memberikan efek yang cepat dan ekstensif dalam menurunkan jumlah bakteri
d)dapat dipakai tanpa air
e)tidak mempunyai efek residual
f)akan membuat kulit menjadi kering
g)harus disimpat dengan baik dan tertutup rapat, karena cepat menguap dan mudah terbakar.
h)Alkohol paling cepat menurunkan jumlah bakteri dan ekstensif

  • Chlorhexidine Gluconate, bekerja dengan cara merusak membran sel dan presipitasi isi sel, bersifat broad spectrum, lebih aktif terhadap bakteri gram (+) dan (-), aktif terhadap banyak virus, anti jamur lemah, mempuyai efek minimal terhadam Micobacterium tuberculosis. tidak diserap oleh kulit, dan potensi iritasi kulit minimal sehingga aman, meskipun dipakai pada kulit bayi baru lahir sekalipun. walaupun efeknya tidak secepat alkohol, keistimewaan chlorhexidine adalah persistensinya. Zat ini dapat melekat pada kulit dan efeknya sampai 6 jam.

  • Iodine/Iodophor, bahan ini aktif terhadap banyak bakteria, jamur dan virus. iodin bekerja dengan menembus dinding sel mikroba dan mensubtitusi isi sel mikroba dengan Iodine. Iodophor adalah kompleks carrier iodine, membutuhkan kontak selama 2 menit untuk melepas iodine bebas. kelemahannya antara lain, bisa mengiritasi kulit, cepat aktif pada bahan organik seperti darah dan sputum. efek penutunan jumalh mikroba kulit tangan hampir sama dengan Chlorhexidine.

Tuesday 25 November 2014

PENAMPUNGAN AIR HUJAN (PAH)


Penggunaan air hujan sebagai sumber air bersih (catatan, bukan air minum), merupakan pilihan terakhir jika tidak ada lagi sumber lain yang ada.

Cara Penggunaan dan Pemeliharaan PAH
  1. Selama musim kemarau, banyak debu, daun kering dan kotoran burung/binatang yang terkumpul di atas atap dan pada talang air. karenanya atap dan talang air harus dibersihkan secara berkala. Air hujan yang jatuh pertama kali pada pemulaan musim hujan akan membersihkannya, oleh karena itu airnya harus dibuang terlebih dahulu.
  2. Pada musim hujan pastikan bahwa talang air serta filter berfungsi dengan baik.
  3. Pengambilan air disarankan menggunakan kran dengan ketinggian minimal 50 cm dari dasar air. tidak disarankan menggunakan timba dsb.
  4. pada sarana PAH bisa ditambahkan campuran kaporit dan batu kapur.
  5. Hindari atap penadah air hujan dari pepohonan
  6. Jarak maksimal penadah air dengan tempat penampungan maksimal 3 meter.
  7. Bersihkan Talang air dari kotoran tikus, burung, cecak dan sampah dedaunan.
  8. Untuk lantai bak penampungan yang retak segera tambal dengan capuran semen ditambah pasir, perbandingan 1 : 2.
  9. gantilah pipa dan kran yang rusak/bocor segera
  10. Perbaiki talang air yang rusak segera, karena bisa mempengaruhi kualitas air. talang air disarankan bukan dari bahan yang mudah berkarat
cara menghitung besarnya volume bak PAH
 rumusnya:
Q = A x I x R atau  A =   Q/IxR

keterangan ;
A = luas areal penangkap air hujan yang dibutuhkan (M2)
Q = kapasitas bak yang dibutuhkan (M3)
I  = koefisien pengaliran (ditentukan +/- 60%)
R = Curah hujan rata-rata (M/tahun)

PEMBUATAN PAH

A. Bahan
- pasir harus bersih dari lumpur atau kotoran dan diayak
- air bebas dari lumpur
- kasa ayam  segi enam GI 1/2
- semen dapat digunakan semua jenis semen

B. Tahap pembuatan
- tanah diratakan, kalau perlu tanah digali untuk menyesuaikan tinggi talang, pada galian tanah diberi lapisan pasir ketebalan 10 s.d 20 cm
- diatas lapisan pasir diberi kertas bekas zak semen. kemudian mortar yang telah diaduk homogen, dihamparkan dan diratakan ketebalan 2 s.d 3 cm
- setelah 1/2 s.d 1 jam pekerjaan diatas selesai. kerangka bak PAH diletakkan diatasnya, kemudian plester dengan ketebalan 2 - 3 cm
- kemudian rangka bak diselimuti dengan 2 -3 lembar gedek(anyaman bambu) dibagian luarnya. supaya pada waktu dilakukan pemlesteran gedek stabil, maka diikat melingkat dengan tali.
- pleter lebih dahulu bagian dalan PAH
- Plester kedua setelah kurang lebih 1 jam pekerjaan pertama selesai. ketebalan 1 cm
- setelah 1 jam plester dinding selesai, selimut gedek dibuka dan plester segera diding luar dengan ketebalan 1 cm. sebaiknya pekerjaan 1, 2 dan 3 dapat diselesaikan dalam satu hari agar menghindari keretakan dan perhitungkan jumlah pekerjanya.
- pada bagian sambungan antara dinding dan lantai, plester harus lebih dipertebal
- Pada hari kedua, plester atap dapat dilakukan
- pekerjaan ini dibantu penyangga dari gedek dan tiang bambu. setelah 2 minggu plester atap selesai baru tiang bambu dilepaskan.
- poles diing bagian luar, dalam, lantai, atap dengan air semen setebal 2 cm
- sebelum pemlesteran dilakukan pipa penguras, pipa pengambilan dan kran harus dipasang terlebih dahulu.

Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL)

Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) sangat besar pengaruhnya guna menghindarkan sarana air bersih terutama sumur gali dari resiko pencemaran. Apabila sudah terdapat sarana SPAL untuk menjaga agar tetap berfungsi dengan baik, maka harus dilakukan pembersihan dengan cara :a. Periksa lubang saluran dan bak kontrol secara teratur setiap hari, bial ada kotoran yang tersangkut pada saringan seperti daun, kertas, plastik dsb, ambil segera dan dibuang ditempat sampah
b. Sekali waktu, gelontorkan air dengan tekanan. agar tidak terjadi penyumbatan oleh tanah yang terbawa air limbah.

Jenis SPAL
a. SPAL terbuka, keluar airnya bisa dilihat. kelebihannya bisa cepat dibersihkan ketika tersumbat. tetapi apabila tidak mengalir dengan lancar atau karena penuh oleh air hujan. maka akan terjadi pencemaran lingkungan disertai bau . biasanya sarana dibuat dengan cor beton.
b.SPAL tertutup, air dialirkan melalui pipa besi/PVC dan biasanya keluar air tidak bisa dilihat. kekurangan susah dibersihkan apabila terjadi penyumbatan. kelebihannya bau dapat diminimalisir. biasanya SPAL ini dibuat pada bangunan yang bertingkat.

Pemanfaatan SPAL rumah tangga sebaiknya
1. memperhitungkan  kualitas/jumlah air yang dialirkan disesuaikan dengan, besar/lebar, kedalaman, kemiringan SPAL agar tidak ada air yang tergenang yang bisa menjadi tempat bertelurnya nyamuk.
2. air limbah dari dapur sebaiknya diolah terlebih dahulu pada bak penangkap lemak (grease trap) sebelum dialirkan ke SPAL rumah tangga.
3. Air kotor dari WC/Kakus tidak boleh dialirkan melalui SPAL rumah tangga.

Cara pemeliharan SPAL
Pemeliharaan SPAL dilakukan agar sarana dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama, pemeliharaan dapat dilakukan oleh individu atau secara gotong royong.
a. perbaiki segera SPAL yang bocor/pecah. jika sumur resapan tidak berfungsi dengan baik segera perbaiki atau buat sumur resapan yang baru.
ciri SPAL berfungsi dengan baik, ketika terjadi penggelontoran, air limbah mengalir dengan lancar diserap melalui lubang penggelontoran
b. untuk jenis SPAL terbuka sebaiknya jarak dari sumber air bersih berupa sumur gali dengan jarak minimal 10 meter.
c. Perbaiki saluran yang tersumbat, apabila lakukan penggelontoran dengan air bertekanan tinggi untuk melepas sumbatan. atau bila perlu buat by pass, saluran baru.
d. buat saringan pada tiap lubang penggelontoran untuk, menghindari masuknya bahan yang bisa menyumbat SPAL ( kertas tissue, rambut rontok, dll)





KOMPOS SEDERHANA

Kompos merupakan hasil dari pembusukan sampah organik yang dapat menambah kesuburan tanah. Ada banyak cara untuk membuat kompos, salah satu cara sederhana dapat dilakukan sebagai berikut:

Kompos Siap Pakai
- sampah organik/basah dimasukkan ke dalam lobang sampah yang telah disediakan
- apabila lobang sudah penuh, kemudian ditutup dengan tanah sampai rata.
- setelah kurang lebih satu tahun digali kembali
- sampah yang sudah menyerupai tanah dipisahkan dari bahan yang tidak bisa lapuk.
- kemudian dijemur guna mengurangi kadar airnya.
- bila perlu diayak
- tambahkan belerang sebanyak 50 -60 gram untuk setiap 1 kg kompos
- hasilnya bisa digunakan untuk penyubur tanah.

Kompos dengan metode gundukan
- Sampah dipisahkan terlebih dahulu dari bahan yang tidak dapat membusuk.
- kemudian dimasukkan ke dalam bak yang diletakkan di atas tanah bak kayu panjang 2 meter, lebar 1 meter, tinggi 1 meter)
- Bila tumukan sampah dalam keadaan kering sebaiknya disiram dengan air terlebih dahulu
- pada hari yang 16 dan hari ke 46 dibalik dan kemudian dibiarkan selama 3 bulan.
- setelah 3 bulan sampah sudah menjadi kompos
- kompos dibongkar dan siap digunakan.

Kompos paling sederhana/alami
- sampah yang mudah membusuk dimasukkan kedalam tanah dan selanjutnya dibiarkan begitu saja, setelah kelamaan akan menjadi kompos dengan sendirinya

Pembuangan sampah diatas tanah yang rendah.
- sampah dibuang pada tanah rendah/rawa dengan maksud untuk menimbun atau meninggikan tanah, agar tanah tersebut dapat dimanfaatkan.
ada 2 (dua) macam cara pembuangan sampah diatas tanah rendah yaitu :
a. Sampah organik dibuang begitu saja pada tanah rendah samapai ketinggian yang dikehendaki .
b. Sampah dibuang pada tanah rendah dan kemudian ditutup dengan lapisan tanah lebih kurang 10 cm.
dilakukan berulang-ulang sampai ketinggian yang dikehendaki. pada lapisan terakhir ditutup dengan tanah sampai merata dengan ketebalan yang cukup dan dibiarkan sampai keadaanya stabil (+/- 1 tahun). setelah tanah stabil, dapat digunakan untuk lahan pertanian, lapangan dan sebagainya.


PERLINDUNGAN MATA AIR (PMA)


Perlindungan Mata Air (PMA) adalah suatu bangunan penangkap mata air, yang menampung/menangkap air dari mata air.Mata air yang akan dimanfaatkan paling sedikit mempunyai debit 0,3 liter/detik
Sarana PMA pada umumnya terdiri dari bangunan penangkap mata air dan bak penampung:

a. Bangunan penangkap mata air:
bangunan ini dibuat untuk melindungi mata air dari pengotoran, sehingga kualitas air terjaga.
b.Bak penampungan yang memenuhi syarat mempunyai bagian-bagian sebagai berikut:
- lubang kontrol
- pipa udara
- pipa peluap
- pipa/kran pengambil air
- pipa penguras
- alat pengukur debit
- tangga
 Bangunan penangkap mata air dan bak penampungan dapat dijadikan satu.
PMA juga harus dilengkapi dengan saluran pembuangan air limabah

Cara penggunaan PMA
* pengambilan air dilakukan melalui pipa/kran yang tersedia pada bak penampung, bukan melalui lubang kontrol dengan timba
* dalam masa/ keadaan tertentu seperti wabah diare, air di dalam bak penampung harus diberi kaporit untuk membunuh kuman dalam air
*untuk menjaga keutuhan/ kelangsungan bangunan, perlu ditunjuk orang/organisasi (POKMAIR), yang bertanggung jawab memelihara PMA tersebut.

Cara Pemeliharaan PMA
  1. sumber air harus dalam keadaan aman dari sumber pencemaran, sebaiknya disekeliling sumber air dibuat pagar pengaman
  2. kran air harus selalu dalam keadaan bersih
  3. lantai selalu dalam keadaan bersih dan tidak licin
  4. pipa tranmisi dan distribusi dalam keadaan baik dan aman dari benturan yang dapat menyebabkan kebocoran
  5. periksa apakah ada penyumbatan terhadap air masuk ke bak penampungan maupun yang mengalir ke konsumen.
  6. kuraslah bak penampungan jika tampak airnya sudah kotor. lobang penguras dapat difungsikan.
  7. perbaiki atau buat saluran baru jika SPAL (saluran pembuangan air limbah) tidak berfungsi dengan baik
Bagian-Bagian dari sarana PMA
sarana PMA pada umumnya terdiri dari bangunan penangkap mata air dan bak penampungan saja tanpa pipa pembagi. Kedua bagian tersebut dapat berupa satu bangunan atau berupa 2 bangunan ynag terpisah.

Bak penampungan selain digunakan untuk mengambil air, adan juga digunakan untuk tempat mandi dan cuci. oleh karena itu PMA harus dilengkapi dengan saluran pembuangan air limbah. selain itu perlu juga dibuat saluran drainase disekeliling bak untuk mengalirkan air hujan supaya tidak mengotori bak.

Friday 21 November 2014

JENIS LANTAI DAN CARA PEMBERSIHANNYA



Lantai adalah salah satu tempat berkembang biaknya kuman. agar penghuni tetap sehat maka lantai senantiasa harus dibersihkan. berikut adalah berbagai jenis lantai dan cara pembersihannya.

JENIS LANTAI

  1. Ubin Semen, ubin ini terdiri dari kepala basah dan kepala kering, dibuat dari semen Portland dengan atau tanpa bahan pewarna. Ukurannya bervariasi, tetapi umumnya 20x20cm. sifatnya ubin semen.  menghisap zat lain yang tumpah dan masuk kepermukaan sehingga harus segera dibersihkan agar diperoleh ubun yang bersih dan mengkilap.
  2. Ubin Teraso, merupakan campuran batu karang dan adukan semen putih dengan atau tanpa bahan pewarna. Pemasangan dilakukan penggososkan pada permukaan lantai sehingga licin dan mengkilap. ukuran bervariasi umumnya 20x20cm.
  3. Ubin beton, disebut juga con block, atau blok beton. ukuran lebih kecil biasanya 20x10cm. ubin ini jarang digunakan di dalam ruangan rumah, lebih banyak untuk teras, kebun atau lapangan parkir (carpark). sifatnya permukaan kasar dan kuat, menyerap air dan kotoran, tahan terhadap getaran, sulit dibersihkan.
  4. Ubin keramik dan porselin. dibuat dari tanah kaolin (tanah liat berwarna putih), sedangkan keramik dari tanah merah yang ditekan dengan kadar air 5% melalui proses pembakaran suhu tinggi sedemikian rupa sehingga tidak hancur apabila direndam dalam air. Lapisan atas disebut glazuur yang kuat dan tahan goresan. Ukuranbervariasi mulai dari 10x10xm sampai dengan 40x40cm sesuai kebutuhan. sifatnya permukaan tahan asam, tahan terhadap goresan dan tekanan, kecuali pondasi labil, tidak menghisap zat lain sehingga mudah dibersihkan, dapat pecah atau melengkung bila pemasangan tidak menempel tepat dan ada udara.
  5. Ubin Pualam (marmer), ubin yang dibuat dari batu pualam yang diiris-iris dan dipotong dalam berbagai ukuran yang biasanya 20x20cm. lembaran yang telah diiris digosok lalu dibersiihkan sehingga licin dengan motif yang bervariasi. sifatnya tidak meyerap bahan cair seperti tinta  sehingga mudah dibersihkan tan pa meninggalkan bekas. bentuk ukuran yang tepat dengan sisi tegak lurus karena dipotong dengan mesin, kekuatan tergantung umur marmer semakin tua maka makin kuat dan mengkilap.
  6. Ubin Granit, terbuat dari batu granit yang diolah dengan bahan keramik sehingga teksturnya lebih halus dan kuat, sifatnya tahan goresan  dan benturan, tidak menyerap cairan sehingga mudah dibersihkan dengan pelarut, bila terkena cairan maka akan menjadi licin sehingga dijaga tetap kering.
  7. Ubin andesit, marmer kasar yang dibuat dari batu andesit/batu gunung, sifatnya berpori sehingga menyerap air, sulit dibersihkan, mudah ditumbuhi jamur.
  8. Lantai kayu sering disebut Parket, dipasang pada lantai beton yang diisolasi dengan aspal atau lem yang diplester padat dan rata. ukuran tebalnya 8 - 10 mm, 6 - 14 mm. ukuran bidang 5 - 10 cm sampai 20 x 20 cmm.. sifatnya tidak tahan air, menghisap zat lain, sukar dalam pembersihan.
TEKNIK PENCUCIAN LANTAI
  • Brooming yaitu menyapu untuk mengumpulkan sampah dari sisa-sisa makanan dan sampah kering yang berserakan di lantai
  • Scraaping yaitu mengerik kotoran yang menempel di lantai dan menyumbat saluran
  • Swabing yaitu menggososk lantai dengan kain basah untuk melarutkan kotoran yang melekat di lantai, dinding dan meja kerja. untuk bahan yang mengandung lemak dan minyak maka bisa digunakan air panas atau solvent (pelarut, pembersih).
  • Washing yaitu menyabuni lantai dengan deterjen dan menggosoknya sampai berbusa
  • Sanitazing yaitu membunuh bakteri dan hama/kuman yang ada di lantai dengan cara melarutkan bahan kimia desinfektan seperti karbol, lysol, creolin, kaporit dll.
CARA PEMBERSIHAN LANTAI
Bahan :
  •  siapkan air pelarut dan ember
  • tuangkan zat pembersih ke dalam air
  • tuangkan zat desinfektan
  • siapkan kain pel kering, basah, sarung tangan karet dan sapu kering.
Proses pembersihan :
  1. Sapulah permukaan lantai dan kumpulkan bahan-bahan kotoran di tempat sampah yang tertutup
  2. bersihkan noda-noda yang melekat di lantai dan keriklah noda-noda tersebut sampai bersih, demikian pula lubang-lubang harus dikerik dan dibersihkan, sudut-sudut lantai harus dikerik dan juga sambungan nat lantai.
  3. gunakan laruan ynag telah mengandung deterjen untuk mencuci lantai dengan cara digosok sehingga berbuih atau menggunakan mesin penggosok berputar
  4. dilap dengan kain basah sehingga deterjen terbawa dan kotoran larut
  5. dilap dengan kain basah mengandung desinfektan
  6. dilap dengan lap kering sehingga lantai menjadi bersih.

JENIS DINDING DAN PLATFON SERTA CARA MEMBERSIHKANNYA

Kebersihan dinding dan plafon sangat mempengaruhi kesehatan penghuni, apabila dinding dan  plafon kotor maka tingkat resiko terkena penyakit mulai yang ringan sampai berbahaya bisa timbul. Untuk itu perlu diketahu cara membersihkan dinding berdasarkan jenisnya


TYPE DINDING
  1. Dinding Poros Yaitu dinding yang dapat mengalirkan udara melalui pori-pori, dinding ini seperti batako, bata tanpa plester, batu padas, asbes dan gypsum, serta dinding beton. Dinding ini dapat menyerap air sehingga kalau kondisinya lembab dapat ditumbuhi lumut dan jamur. Dinding ini kurang baik untuk dinding diberi kapur karena berpotensi menimbulkan pencemaran. Dinding plesteran semen dengan campuran diatas 1 : 6 .
  2. Dinding Organik. Dinding organik banyak digunakan di rumah pedesaan jaman dulu. Bahan dinding diawetkan dengan cara merendam dalam air lebih kurang 1 (satu )bulan kemudian dikeringkan. dinding ini seperti dinding anyaman bambu, anayaman rumput,dinding kayu, papan, tanah liat. sifatnya : a)tidak kuat dan tembus udara,b)berongga sehingga menjadi sarang serangga dan hewan kecil.c)mudah terbakar dan bubukan,d)sulit dibersihkan.
  3. Dinding kedap udara, adalah dinding yang tidak tembus udara, seperti porselin, keramik, marmer atau plesteran semen dengan campuran minimal 1 : 5  (Campuran yang rendah maka akan sama dengan diding poros). sifatnya : kuat, rata, tidak menyerap air dam mudah dibersihkan
Cara pembersihan dinding
  1. Untuk dinding yang kedap air perlakuan sama dengan lantai
  2. Untuk dinding poros dan organik tidak dapat digosok, cukup disapu untuk menghilangkan debu, kemudian lakukan pengecatan ulang agar dinding terlihat lebih bersih. Ada juga dengan cara pelapis dinding dengan kertas putih sehingga lebih bersih.
TYPE PLATFOND
Plafon adalah penutup atap agar ruangan terlindung dari pencemaran atap seperti debu, jaring laba-laba dan kotoran lainnya. jenis plafon yang banyak digunakan.
  1. Ply wood,. tick wood atau triplek, yaitu kayu lapis yang dipasangkan pada kerangka plafon dalam berbagai cara dan variasi. sifatnya kuat terhadap pukulan atau benturan, dapat dibengkokkan dalam batas tertentu, tidak tahan api dan mudah terkelupas
  2. Gypsum, panel dari bahan semen dan gift yang membentuk lembaran rata dan keras. sifatnya kaku, rata dan kering. dapat dibentuk sesuai pesanan.
  3. Eternit, campuran semen dan serat yang dicetak dalam ukuran 1 X 1 meter atau 40 X 60 Cm. Sifatnya tahan api, tetapi mudah patah.
  4. Hard board, yaitu  papan buatan cetakan serbuk kayu yang rata dan ukuran tertentu. bagian yang rata mengarah ke ruangan sehingga dapat dibuat mengkilap. sifatnya tahn terhadap air, cukup kaku, tetapi mudah digigit tikus.
  5. Hard Paper yaitu panel kertas campur semen atau karet dalam bentu lembaran 40 x 60 cm sesuai permintaan. Sifatnya. menyerap air dan sulit dibersihkan.
Pembersihan Plafond
  1. Plafond harus dibersihkan sedikitnya 1 kali seminggu umtuk membuang jaring laba-laba, dengan menggunakan sapu khusus
  2. Dengan menggunakan mesin penyedot debu
  3. Kotoran debu yang masih menempel dapat dilepaskan dengan semburan udara bertekanan
  4. sebelum dibersihkan semua peralatan harus ditutup terlebih dahulu

Wednesday 19 November 2014

SEPTIK TANG DARI BAN BEKAS

KEPEMILIKAN JAMBAN SECARA NASIONAL MASIH SANGAT RENDAH. BERBAGAI UPAYA TELAH DILAKSANAKAN, GUNA MERUBAH PERILAKU MASYARAKAT YANG BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS) KE JAMBAN  YANG DILENGKAPI DENGAN SEPTIK TANG.


TAHUKAN ANDA SEPTIK TANG ADALAH SEMACAM RUANG ATAU TANGKI YANG BERGUNA UNTUK MENGUMPULKAN TINJA AGAR TIDAK MENCEMARI LINGKUNGAN. KARENA TINJA MENGANDUNG BANYAK KUMAN, TERUTAMA KUMAN ESCHERICHIA COLI PENYEBAB PENYAKIT DIARE. KUMAN INI HIDUP PADA USUS BESAR MANUSIA YANG TUGASNYA MEMBANTU USUS DALAM PROSES PENCERNAAN MAKANAN.

PADA UMUMNYA MASYARAKAT TERUTAMA DI PEDESAAN DAN MASYARAKAT DI PEMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN, MENGANGGAP JAMBAN DENGAN SEPTIK TANG BELUM BEGITU DIPERLUKAN. KEMUDIAN TERBATASNYA LAHAN DAN BIAYA SELALU DIKELUHKAN.

DIBAWAH INI, ADA JAMBAN SEHAT YANG BISA SELESAI DENGAN WAKTU 3 JAM SAJA. KEMUDIAN CARANYA BAGAIMANA????

YAITU DENGAN MEMANFAATKAN BAN BEKAS SEBAGAI SEPTIK TANG, KUNCINYA SEPTIK TANG INI TIDAK MENCEMARI SUMBER AIR DENGAN JARAK MINIMAL 11 METER DARI SUMBER AIR.


KUNCINYA ADALAH KALAU ADA KEMAUAN PASTI ADA JALAN,,, SEMOGA INI BISA MENJADI SALAH SATU ALTERNATIF JAMBAN MURAH TAPI SEHAT....

Monday 17 November 2014

DETERJEN CUCI PIRING ALAMI

Pada Saat sekarang, penggunaan deterjen sangat tidak terkendali. deterjen digunakan untuk mencuci baju, piring dsb. ini bisa berbahaya bagi kesehatan dan menimbulkan dampak yang buruk bagi lingkungan.
Jika anda mempunyai niat untuk menjaga lingkungan, maka beralihlah menggunakan DETERJEN ALAMI INI.

Bahan:
  1. 500 ml air cucian beras
  2. EM4
  3. Molasses (air gula merah, susu kental manis, madu, sirup)
  4. daun jeruk/jeruk nipis secukupnya
Cara membuatnya :
  1. Persiapkan botol yang ada tutupnya
  2. masukkan air cucian beras pertama
  3. masukkan EM4 dan molasses masing-masing sebanyak 3 tutup botol EM4 (1 tutup botol EM4)
  4. aduk, tunggu selama 2 jam
  5. masukkan daun jeruk/ jeruk nipis yang sudah dirajang halus
  6. biarkan terfermentasi selama 3 hari secara tertutup rapat. kemudian hasil fermentasi dapat digunakan sebagai pengganti deterjen cuci piring.

SEPTIK TANK TERSUMBAT COBA GUNAKAN BIOSEPTIKTANK

Selalu menjadi masalah umum bagi masyarakat, yaitu septik tank sering tersumbat. Apabila tersumbat maka akan mengeluarkan biaya yang lumayan besar untuk mendatangkan mobil sedot WC/Mobil tinja. Tetapi dengan bioseptik tank alami maka masalah anda tersebut akan terselesaikan dengan membuat bioseptik tank alamiah. Anda tidak perlu memanggil mobil tinja lagi. asal anda mau meluangkan waktu membuat bioseptik tank alami ini. pertanyaannya bagaimana cara membuatnya ??
Bahan :
  1. 500 ml air cucian beras
  2. EM4
  3. Molasses (air gula merah, susu kental manis, madu, sirup)
  4. daun cemara kipas secukupnya
cara membuat :
  1. persiapkan botol yang ada tutupnya
  2. masukkan air cucian beras pertama
  3. masukkan EM4 dan molasses masing-masing sebanyak 3 tutup botol EM4 
  4. aduk, tunggu selama 2 jam
  5. masukkan daun cemara kipas yang sudah dirajang halus
  6. biarkan terfermentasi selama 3 hari secara tertutup rapat. kemudian air hasil fermentasi dapat dimasukkan ke dalam leher angsa/ bowl. sehingga akan jarang tersumbat dan mengurangi bau.

KOMPOS CAIR

CARA MEMBUAT KOMPOS CAIR
BAHAN :
  1. SAMPAH BUAH-BUAHAN
  2. AIR CUCIAN BERAS
  3. AIR KELAPA
  4. DRUM/EMBER TERTUTUP
  5. PUPUK KANDANG (TAHI HEWAN YANG SUDAH KERING DI TANAH)
  6. GULA PASIR
  7. SELANG/BOTOL AQUA BERISI AIR
CARA PEMBUATANYA :
  1. HANCURKAN SAMPAH BUAH-BUAHAN SAMPAI MENJADI BUBUR BUAH
  2. MASUKKAN BUBUR BUAH KE DALAM EMBER, TAMBAHKAN PUPUK KANDANG DAN GULA
  3. TAMBAHKAN AIR BERAS DAN KELAPA
  4. KEMUDIAN TUTUP RAPAT DRUM/EMBER FERMENTASIKAN SELAMA 20 HARI
  5. ALIRKAN GAS HASIL FERMENTASI DARI DRUM/EMBER DENGAN SELANG KE DALAM AQUA YANG BERISI AIR DENGAN TUJUAN AGAR GAS DALAM DRUM DAPAT KELUAR DAN UDARA DARI LUAR TIDAK DAPAT MASUK KARENA KALAU UDARA DAPAT MASUK FERMENTASI AKAN GAGAL.

PUPUK BOKASHI

CARA MEMBUAT PUPUK BOKHASI
BAHAN :
  1. PUPUK KANDANG
  2. SEKAM/SERBUK GERGAJI
  3. ARANG
  4. DEDAK HALUS
  5. SAMPAH ORGANIK
  6. GULA MERAH/SUSU
  7. EM 4
  8. AIR CUCIAN BERAS
  9. AIR
CARA PEMBUATANNYA :
  1. bahan tertera pada nomor 1 dan 5 dicampur secara merata
  2. campurkan air beras, EM4 dan gula merah ditambah air pada adonan secara merata sampai kadar air adaonan mencapai 30% ( bila adonan dikepal dengan tangan dan tidak mekar pertanda kadar air belum 30%)
  3. alas ubin dengan batang ilalang atau batang padi diatasnya dkembangkan karung goni, adonan digundukkan diatas dengan ketebalan 15-20 cm, kemudian tutup dengan karung sehingga tidak ada udara yang masuk
  4. CEK suhu pada hari pertama dan ketiga, setiap hari dengan suhu 59 derjat celcius, jika panas bukalah karung dan lakukan pengadukan, suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokhasi rusak karena terjadi proses pembusukan dan berakibat mikroorganismenya mati.
  5. setelah 3 sampai 4 hari bokhasi selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.
CARA PENGGUANAANNYA :
UNTUK LUAS TANAH 0,5 SAMPAI 1 HEKTAR DIPERLUKAN 1 - 2 TON PUPUK BOKASHI DENGAN INTERVAL PEMAKAIAN 1 KALI 3 BULAN, UNTUK TANAMAN KERAS DOSIS 250 GRAM/METER KUBUK DAN PADA TANAMAN POT SESUAI DENGAN KEBUTUHAN TANAMAN,.

KOMPOS PADAT

CARA MEMBUAT KOMPOS PADAT
BAHAN :
  1. SAMPAH ORGANIK
  2. PUPUK KANDANG
  3. SEKAM PADI/ARANG SEKAM
  4. GULA MERAH/SUSU
  5. EM4
  6. AIR CUCIAN BERAS
CARA PEMBUATAN :
Buatkan lapisan pupuk dicampur dengan sekam/arang sekam setebal 10 cm, kemudian masukkan lapisan sampah organik setebal 10 - 15 cm dan siramkan/ percikkan EM4 aktif sebanyak 100-200ML, seterusnya tutup kembali dengan lapisan pupuk kandang yang dicampur sekam/arang sekam.lakukan hal yang sama sampai bahan habis.
kemudian setelah selesai ditutup rapat dan diaduk 1 kali 3 hari. fermentasi berlangsung 10 sampai 20 hari

CATATAN : sampah organik yang digunakan sebaiknya dicincang halus agar proses fermentasi berjalan cepat


SUPER PEL ALAMI

CARA MEMBUAT SUPER PEL/ BAHAN UNTUK PEMBERSIH LANTAI DARI BAHAN ALAMIAH
BAHAN :
  1. 500 ML AIR CUCIAN BERAS
  2. EM4
  3. MOLASSES ( AIR GULA MERAH,SUSU KENTAL MANIS, MADU, SIRUP)
  4. DAUN CEMARA KIPAS/ BUNGA KENANGA SECUKUPNYA
CARA PEMBUATANYA :
  1. PERSIAPKAN BOTOL YANG ADA TUTUPNYA
  2. MASUKKAN AIR CUCIAN BERAS PERTAMA
  3. MASUKKAN EM4 DAN MOLASSES MASING-MASING SEBANYAK 3 TUTUP BOTOL EM4 
  4. ADUK,TUNGGU SELAMA 2 JAM
  5. MASUKKAN DAUN CEMARA KIPAS/BUNGA KENANGA YANG SUDAH DIRAJANG HALUS
  6. BIARKAN TERFERMENTASI SELAMA 3 HARI SECARA AEROBIK, KEMUDIAN HASIL FERMENTASI DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI SUPER PEL ALAMI
CARA PENGGUNAANNYA:
AMBIL AIR SUPER PEL INI SECUKUPNYA, ADUK DENGAN AIR KEMUDIAN SIRAMKAN KE LANTAI LALU DIPELKAN SEHINGGA LANTAI MENJADI HARUM, WANGI DAN BEBAS KUMAN PATOGEN.

PESTISIDA ORGANIK

CARA MEMBUAT PESTISIDA DARI BAHAN ORGANIK
BAHAN :

  1. AIR CUCIAN BERAS
  2. EM4
  3. MOLASES (AIR GULA MERAH,SUSU KENTAL MANIS, MADU DAN SIRUP)
  4. 5 - 7 TANGKAI BUNGA ROSELLA/ 1 RUAS JAHE/ 3 LEMBAR DAUN SIRIH
  5. 2 BATANG SERAI
  6. 5 SIUNG BAWANG PUTIH
  7. 1 TEMPAT BOTOL/TOPLES ISI 2 LITER
CARA PEMBUATANNYA
  1. PERSIAPKAN BOTOL/TOPLES YANG ADA TUTUPNYA
  2. MASUKKAN AIR CUCIAN BERAS PERTAMA KE DALAM BOTOL/TOPLES
  3. MASUKKAN EM4 DAN MOLASSES MASING-MASING SEBANYAK 5 TUTUP BOTOL EM4 (1 TUTUP BOTOL EM4 = 15 LITER)
  4. ADUK, TUNGGU SELAMA 2 JAM DENGAN BOTOL/TOPLES DALAM KEADAAN TERTUTUP RAPAT
  5. MASUKKAN BAHAN-BAHAN NO 4 DAN 6 YANG SUDAH DIRAJANG HALUS
  6. TUTUP EMBER SECARA RAPAT, BIARKAN TERFERMENTASI SELAMA 5 HARI SECARA ANAEROB. KEMUDIAN HASIL FERMENTASI DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI PESTISIDA ORGANIK.
CARA PENGGUNAANNYA:
  1. LARUTKAN PADA AIR DOSIS 2 - 5 CC/LITER AIR
  2. SEMPROTKAN PADA TANAMAN DENGAN INTERVAL 1 -3 KALI SETIAP MINGGU SEHINGGA TANAMAN BEBAS CENDAWAN DAN JAUH DARI HAMA

PEMANFAATAN SAMPAH RUMAH TANGGA


JENIS-JENIS SAMPAH RUMAH TANGGA
1.Sampah Organik
sering disebut sampah basah adalah jenis sampah yang berasal  dari jasad hidup sehingga mudah membusuk dan dapat hancur secara alami.
Contohnya : sayuran, daging, ikan, nasi, buah-buahan, sisa-sisa ampas dan potongan rumput/daun/ranting dari kebun.
2. Sampah Non-Organik
sampah kering atau sampah yang tidak mudah busuk adalah sampah yang tersusun dari senyawa non-organik yang berasal dari sumber daya alam tidak diperbaharui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri.
Contohnya : Botol gelas, plastik, tas plastik, dan logam.

CARA-CARA ALTERNATIF PENGOLAHAN SAMPAH RUMAH TANGGA
1) Ekstrak Sampah Rumah Tangga
Bahan:
1. Air Cucian Beras
2. EM4
3. Molases (Air gula merah, susu kental manis, madu, sirop)
4. Sampah buah-buahan/sampah dapur
5. 1 buah ember isi 25 liter
cara pembuatanya :
1. persiapkan ember yang ada tutupnya
2. masukkan air cucian beras pertama setiap hari ke dalam ember
3. masukkan ke dalam ember tadi EM4 dan molasses masing-masing sebanyak 5 tutup botol EM4 (15 mililiter).
4. aduk bahan tadi, tunggu selama 2 jam dengan ember dalam keadaan ember tertutup rapat
5. masukkan sampah buah-buahan/sampah dapur yang sudah dirajang halus dan gabungkan pada larutan diatas.
6. tutup ember secara rapat
7. hari yang kedua dan ketiga lakukan langkah-langkah seperti nomor 2 dan 3.
8. biarkan sampah terfermentasi selama 5 hari secara aerobik (hampa udara)
9. Hari ke Enam sudah menjadi pupuk organik ekstrak sampah rumah tangga.
10. Pisahkan sampah yang cair dengan yang padat. yang cair untuk disemprotkan/disiram, sedangkan yang padat digunakan untuk pupuk media tanam sehingga tanaman

SELAMAT MENCOBA.....

Diarrheal and Dehydration

Many people die from diarrheal diseases, especially children, most often, died of dehydration. Everyone at any age can suffer from dehydration, but the impact of the most severe and happen very quickly to small children and it is very dangerous for them.
Each child suffering from watery diarrhea in danger of dehydration. Give them plenty of fluids and take young children with signs of dehydration to the nearest health center. 
Signs of Dehydration 
  • sunken eyes and watery
  • dry mouth and thirst
  • drastic weight loss 
  • little or no urine at all dark yellow urine 
  • fontanel baby slack and droop
  • the skin has lost its elasticity by pinching the skin between two fingers, if not immediately return to normal, the child is dehydrated 
When a child has watery diarrhea or diarrhea and vomiting, do not wait until there are signs of dehydration, immediately act ... 
  • give to drink plenty of fluids, such as watery oatmeal, soup, water or rehydration
  • beverages continue to provide food. immediately when the patient (children / adults) can eat, continue to provide favorite foods. for babies, keep giving breast milk as often as possible before other foods or drinks. 
  • rehydration drink to help prevent or treat dehydration. This drink does not cure diarrhea, but it can help the patient until the diarrhea stops 
HOW TO MAKE A rehydration drink Here are given two ways to make a drink rehidrasi.If there, add 1/2 cup of fruit juice, coconut water, or mashed ripe bananas that have been added to the drink. It contains potassium, a mineral that can help people to be able to digest food and drink better. 
Give the drink  to patients every 5 minutes, day and night, until he begins to urinate normally. For a person needs 3 liters or more a day. a child needs at least 1 liter a day, or 1 glass for each watery bowel movements. still give this drink a few sips often as possible. although patients with vomiting, not all drinks are out with vomiting. After one day, immediately dispose of the drinks that have been made, if it is still needed for the new mix. 
HOW TO FIRST: 
Made with powdered cereal and salt The best is the rice flour. But you can use finely smoothed corn, wheat flour, wheat kind, or cooked and mashed potatoes. enter pressed 1/2 teaspoon of salt to one liter of clean water that is ripe. and 8 heaping teaspoons of powdered cereals simmer for 5 until 7 minutes to form an aqueous slurry. quick chill and began to give to patients. CAUTION: taste this drink every time before being given to the patient to know the drinks are not stale. In this beverage is recom- weather quickly stale within a few hours. 
HOW TWO WAYS : Made with sugar and salt (ORS) sugars that can be used is a raw sugar, brown sugar, white sugar or sugar syrup. enter pressed SALT 1/2 teaspoon to 1 liter of water and mature and enter the 8 teaspoons of pressed sugar, stir well. CAUTION: Before adding the sugar, taste the drink and be sure less salty than tears. IMPORTANT: If dehydration gets worse or other danger signs, seek medical help immediately ..

DEHIDRASI

Banyak orang meninggal karena penyakit diare, terutama anak-anak, paling sering, meninggal karena dehidrasi. Setiap orang pada umur berapapun dapat menderita dehidrasi, tetapi dampak yang paling parah dan sangat cepat terjadi pada anak kecil sehingga kondisi ini sangat berbahaya bagi mereka.

Setiap anak menderita diare cair terancam bahaya dehidrasi. Beri mereka banyak cairan dan segera bawalah anak kecil dengan tanda-tanda dehidrasi ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.

Tanda-tanda Dehidrasi
  1. mata cekung dan tidak berair
  2. mulut kering dan haus
  3. berat badan turun drastis
  4. air kencing sedikit atau tidak sama sekali
  5. air kencing berwarna kuning gelap
  6. ubun-ubun bayi mengendur dan terkulai
Cara mengetahui kulit telah hilang elastisitasnya dengan mencubit kulit diantara dua jari, jika tidak segera kembali normal maka anak tersebut mengalami dehidrasi

Bila seorang anak mengalami diare cair atau diare dan muntah, jangan tunggu sampai ada tanda-tanda dehidrasi, segeralah bertindak...
  • beri minum banyak cairan, seperti bubur gandum encer, sop, air atau minumam rehidrasi
  • terus berikan makanan. segera saat penderita (anak-anak/dewasa) dapat makan, terus berikan makanan kesukaan. untuk bayi, terus berikan air susu ibu sesering mungkin sebelum diberikan minuman atau makanan lainnya.
  • minuman rehidrasi membantu mencegah atau mengatasi dehidrasi. minuman ini tidak menyembuhkan diare, tetapi dapat membantu penderita sampai diarenya berhenti
CARA MEMBUAT MINUMAN REHIDRASI

Disini diberikan dua cara membuat minuman rehidrasi.Jika ada, tambahkan 1/2 cangkir jus buah, air kelapa, atau pisang matang yang sudah dihaluskan kedalam kedua minuman. ini mengandung kalium, suatu mineral yang dapat membantu penderita agar dapat mencerna makanan dan minuman lebih baik.

Berikan beberapaisapan minuman tersebut kepada penderita  setiap 5 menit, siang dan malam, sampai ia mulai buang air kecil secara normal. Untuk orang dewasa diperlukan 3 liter atau lebih sehari. seorang anak kecil membutuhkan paling sedikit 1 liter sehari atau 1 gelas setiap kali buang air besar yang encer. tetap berikan minuman ini beberapa isapan sesering mungkin. walau penderita muntah, tidak seluruh minuman yang keluar bersama muntah. Setelah satu hari, segera buang minuman yang sudah dibuat, jika masih diperlukan buat campuran yang baru.

CARA PERTAMA : Dibuat dengan bubuk sereal dan garam
yang terbaik adalah tepung beras. Namun anda bisa menggunakan jagung pipil yang sudah dihaluskan, tepung terigu, sejenis gandum, atau kentang matang yang dihaluskan.
masukkan 1/2 sendok teh peres garam ke dalam satu liter air bersih yang matang.
dan 8 sendok teh penuh bubuk sereal
didihkan selama 5 samapai 7 menit sampai menjadi bubur encer. cepat dinginkan dan mulai berikan kepada penderita.
PERHATIAN : cicipi minuman ini setiap kali sebelum diberikan kepada penderita untuk mengetahui minuman tidak basi. Pada cuaca panan minuman ini cepat basi dalam beberapa jam saja.

CARA II : Dibuat dengan gula dan garam (LGG)
gula yang dapat digunakan adalah gula kasar, gula coklat, gula putih atau sirop gula.
masukkan 1/2 sendok teh peres GARAM ke dalam 1 liter air bersih dan matang
dan masukkan 8 sendok teh peres gula, aduk rata.

PERHATIAN : Sebelum menambahkan gula, cicipi dulu dan pastikan minumannya tidak seasin air mata.

PENTING: Bila dehidrasi memburuk atau muncul tanda-tanda bahaya lainnya, carilah bantuan medis segera...
TANDA_TANDA
tanda penyakit diare yang paling umum adalah kotoran yang basah atau cair dan sering. tanda lainnya termasuk demam, sakit kepala, gemetar, kedinginan, rasa lemah, kram perut dan usus, muntah dan perut membengkak. pengobatan yang akan diberikan tergantung dari jenis diare yang diidap seseorang.
  • Kholera : diare seperti air beras, usus sakit dan kram, muntah
  • Typhus : demam, usus sakit parah dan kram, sakit kepala, sulit buang air besar, diare yang kental (seperti sup kacang)
  • Giardia : diare yang tampak berminyak, mengambang, dan sangat bau, sakit di usus, agak demam, muntah, kentut, bersendawa yang baunya seringkali seperti telur busuk
  • Disentri bakteri (Shigella) : diare berdarah 10 sampai 20 kali sehari, demam, rasa sakit sekali dan kram di usus.
  • Disentri amuba : diare 4 sampai 10 kali sehari, kadang disertai lendir putih, demam, sakit dan kram usus, dan diare segera setelah makan.
  • Cacing gelang : perut membengkak, rasa lemah, cacing- cacing besar berwarna merah muda atau putih dapat keluar melalui kotoran atau melalui mulut dan hidung
  • cacing tambang : diare, lemah, anemia (kurang darah), kulit pucat.
  • Cacing pita : diare, dalam kotorannya ada cacing tipis berwarna merah muda atau abu-abu.
Pengobatan Peyakit-penyakit yang disertai diare
Cara terbaik mengobati diare adalah dengan memberikan banyak air dan makanan. Walaupun tidak semua, tetapi pada banyak kasus, tidak diperlukan obat.
  • Disentri amuba : paling baik diberi obat
  • Typhus : paling baik diberi antibiotik karena sakitnya bisa beberapa minggu dan mengarah ke kematian
  • Kholera : paling baik diberi minuman rehidrasi, banyak cairan dan makanan yang mudah dicerna untuk menggantikan gizi yang hilang melalui diare atau muntah. 

Friday 14 November 2014

CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS)


CTPS merupakan perilaku cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir.
a. langkah-langkah CTPS yang benar :
  • lepas semua perhiasan, termasuk cincin dan jam tangan
  • basahi tangan dengan air mengalir dan sabun
  • cuci telapak tangan secara menyeluruh
  • punggung tangan hingga pergelangan secara bergantian
  • sela-sela jari tangan secara bergantian
  • ruas-ruas jari tangan secara bergantian
  • ibu jari secara bergantian
  • bersihkan ujung jari diatas telapak tangan, dengan gerakan memutar secara bergantian
b.Waktu penting perlunya CTPS,antara lain:
  • sebelum makan
  • sebelum mengolah dan menghidangkan makanan
  • sebelum menyusui
  • sebelum memberi makan bayi/balita
  • sebelum dan sesudah memeriksa pasien
  • memasang atau mengangkat lensa kontak
  • melakukan setiap prosedur yang kontak dengan darah atau cairan tubuh
  • sesudah mengganti popok bayi
  • sesudah batuk, bersin atau membersihkan dahak/lendir
  • sesudah buang airbesar/kecil
 c. Kriteria utama sarana CTPS
  • air bersih yang dapat dialirkan
  • sabun
  • penampungan atau saluran air limbah yang aman
d. Berapa lamanya untuk cuci tangan (kira kira menyanikan sebanyak dua kali lagu "happy birthday")

Thursday 13 November 2014

PRINSIP PENGELOLAAN LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA

Proses pengamanan limbah cair yang aman pada tingkat  rumah tangga untuk menghindari terjadinya genangan air limbah yang berpotensi menimbulkan penyakit berbasis lingkungan.

Untuk menyalurkan limbah cair rumah tangga diperlukan sarana sumur resapan dan saluran pembuangan air limbah rumah tangga. limbah cair rumah tangga yang berupa tinja, urine disalurkan ke tangki septik yang dilengkapi dengan sumur resapan. Limbah cair rumah tangga yang berupa air bekas yang dihasilkan dari buangan dapur, kamar mandi, dan sarana cuci tangan disalurkan ke saluran pembuangan air limbah.

Prinsip pengamanan limbah cair rumah tangga adalah:
  1. air limbah kamar mandi dan dapur tidak boleh tercampur dengan air dari jamban
  2. tidak boleh menjadi tempat perindukan vektor
  3. tidak boleh menimbulkan bau
  4. tidak boleh ada genangan yang menyebabkan lantai licin dan rawan kecelakaan
  5. terhubung dengan saluran limbah umum/got atau sumur resapan.

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dengan Prinsip 3R

Tujuan pengelolaan sampah rumah tangga adalah untuk menghindari penyimpanan sampah dalam rumah dengan segera menangani sampah.
Penanganan sampah yang aman adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur-ulangan atau pembuangan dari material sampah dengan cara yang tidak membahayakan kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Prinsip-prinsip dalam pengamanan sampah:
a. Reduce yaitu mengurangi sampah dengan mengurangi pemakaian barang atau benda yang tidak terlalu dibutuhkan, Contoh:
- Mengurangi pemakaian kantong plastik
-Mengatur dan merencanakan pembelian kebutuhan rumah tangga secara rutin misalnya sekali sebulan atau sekali seminggu.
-Mengutamakan membeli produk berwadah sehingga bisa diisi ulang.
-Memperbaiki barang-barang yang rusak (jika masih bisa diperbaiki).
-Membeli produk atau barang yang tahan lama.
b.Reuse yaitu memanfaatkan barang yang sudah tidak terpakai tanpa mengubah bentuk. Contoh:
-Sampah rumah tangga yang bisa dimanfaatkan seperti koran bekas, kardus bekas, kaleng susu, wadah sabun lulur, dan sebagainya. barang-barang tersebut dapat dimanfaatkan sebaik mungkin misalnya diolah menjadi tempat untuk menyimpan alat tulis, perhiasan, dan sebagainya.
-Memanfaatkan lembaran yang kosong pada kertas yang sudah digunakan, memnfaatkan buku cetakan bekas untuk perpustakaan mini di rumah dan untuk umum.
-Menggunakan kembali kantong belanja untuk belanja berikutnya.
C.Recycle yaitu mendaur ulang kembali barang lama menjadi barang baru, contoh:
-Sampah organik bisa dimanfaatkan sebagai pupuk dengan cara pembuatan kompos atau dengan pembuatan lubang biopori.
-Sampah anorganik bisa didaur ulang menjadi sesuatu yang bisa digunakan kembali, contohnya mendaur ulang kertas yang tidak digunakan menjadi kertas kembali, botol plastik bisa menjadi alat tulis, bungkus plastik deterjen atau susu bisa dijadikan tas, dompet dansebagainya.
-Sampah yang sudah dipilah dapat disetorkan ke bank sampah terdekat.

Kegiatan pengamanan sampah rumahtangga dapat dilakukan dengan:
- sampah tidak boleh ada dalam rumah dan harus dibuang setiap hari.
- pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai dengan jenis, jumlah dan atau sifat sampah
- pemilahan sampah dilakukan terhadap 2(dua) jenis sampah. yaitu organik dan anorganik. untuk itu perlu disediakan tempat sampah dari rumah tangga ke tempat penampungan sementara atau tempat penampungan terpadu
- sampah yang telah dikumpulkan di tempat penampungan sementara atau tempat pengolahan sampah terpadu diangkut ke tempat pemrosesan akhir.

Catatan : semua kegiatan 3R tersebut tidak ada artinya kalau pemerintah belum menertibkan pemakaian bahan plastik sebagai pembungkus atau lainnya. maka lebih baik pakailah pembungkus daun pisang dari bungkus plastik.

THE KEY TO FIRE SAFETY

REMEMBER,

If you are caught in smoke, take short breath and crawl to escape, because air nearer the floor is cleaner and less likely to contain deadly gases.

Do not jump out, building rescue might just be a few minutes away

Remember that few peoples are burned to death in fires. Most peoples die from smoke, poisonous gases and panic. Panic usually the result of not knowing what to do. If you have an escape plan and adapt it to the emergency. You can greatly increase your cahances of survival.

Inform someone of your presence. Call the telephone operator/receptionist/security. Beat at the door or signal the people below from the window to attract their attention.

Keep the fire out. Wet towels or sheets and wedge these under the door to prevent smoke from entering the room.

If you hear a fire alarm, evacuate by nearest exit immediately. If you hear announcement over the public addres system. follow the instruction calmly, do not panic.

Do not attempt to pack belongings, time is precious. do not attempt to pack your things, save your life first.

Do not use lifts, never attempt  to use lifts to evacuate. Use the exit stair.

Fire Escape plan,after checking into your room, get to know the location of all exits.

Fire alarm call point. Familiarise yourself with the location of the fire alarm call point on your floor.

Fire axtinguishers/fire hose reels. Know where these are located. it would be an asset to know how to operate them.

KUNCI PENYELAMATAN PADA MUSIBAH KEBAKARAN




Musibah dapat saja terjadi kapan saja, termasuk musibah kebakaran. Pada musibah kebakaran kadang kala banyaknya korban disebabkan karena kepanikan dan ketidaktahuan korban tentang cara penyelamatan diri ketika terjadi musibah kebakaran. harapan penulis dengan adanya tulisan pada blog ini. pengetahuan cara penyelamatan diri ketika terjadi musibah kebakaran dapat diketahui oleh semua orang. berikut adalah kunci penyalamatan diri saat terjadi musibah kebakaran.

1. Apabila anda terperangkap dalam asap, tarik nafas pendek dan merangkaklah keluar ruangan, karena udara dekat lantai lebih bersih dan lebih sedikit mengandung gas yang mematikan.

2. Jangan melompat keluar. Bantuan mungkin akan segera tiba beberapa menit lagi. ingat, orang yang meninggal karena terbakar lebih sedikit dibandingkan dengan yang meninggal karena asap, gas beracun dan panik. Panik biasanya menyebabkan anda tidak mengetahui apa yang harus dilakukan. Jika anda memiliki denah jalan keluar untuk keadaan darurat. anda telah memiliki kesempatan untuk menyelamatkan diri.

3. Beritahukan keberadaan anda pada orang lain. Teleponlah operator/resepsionis/satpam. Gedorlah pintu atau beri isyarat untuk menarik perhatian orang yang berada dibawah melalui jendela.

4. Jangan biarkan api memasuki kamar anda. Basahi handuk atau seprai dan selipkan dibawah pintu untuk mencegah asap masuk kedalam kamar anda.

5. Apabila anda mendengar alarm kebakaran, segeralah keluar melalui jalan keluar terdekat. Apabila anda mendengar pengumuman melalui corong pengumuman. Ikuti seluruh instruksi dengan tenang, jangan panik.

6. Jangan berusaha seluruh barang-barang anda, ambil yang penting saja seperti surat-surat berharga. karena waktu sangat berharga. Selamatkan diri anda terlebih dahulu.

7. Jangan menggunakan lift untuk meninggalkan ruangan. Gunakanlan pintu keluar melalui tangga.

8. Sebelum memasuki ruangan, ketahui dimana pintu keluar terdekat. agar anda dapat dengan mudah menyelamatkan diri ketika terjadi musibah kebakaran.

9. Ketahui dimana letak alarm kebakaran

10. Ketahui dimana letak alat pemadam kebakaran. dan lebih baik anda cari tahu cara menggunakannya.

Sebaikknya setiap gedung-gedung yang bertingkat. memajang informasi ini disetiap sudut yang bisa dibaca oleh setiap orang. sehingga korban dapat diminimalisir.