Tuesday 25 November 2014

PENAMPUNGAN AIR HUJAN (PAH)


Penggunaan air hujan sebagai sumber air bersih (catatan, bukan air minum), merupakan pilihan terakhir jika tidak ada lagi sumber lain yang ada.

Cara Penggunaan dan Pemeliharaan PAH
  1. Selama musim kemarau, banyak debu, daun kering dan kotoran burung/binatang yang terkumpul di atas atap dan pada talang air. karenanya atap dan talang air harus dibersihkan secara berkala. Air hujan yang jatuh pertama kali pada pemulaan musim hujan akan membersihkannya, oleh karena itu airnya harus dibuang terlebih dahulu.
  2. Pada musim hujan pastikan bahwa talang air serta filter berfungsi dengan baik.
  3. Pengambilan air disarankan menggunakan kran dengan ketinggian minimal 50 cm dari dasar air. tidak disarankan menggunakan timba dsb.
  4. pada sarana PAH bisa ditambahkan campuran kaporit dan batu kapur.
  5. Hindari atap penadah air hujan dari pepohonan
  6. Jarak maksimal penadah air dengan tempat penampungan maksimal 3 meter.
  7. Bersihkan Talang air dari kotoran tikus, burung, cecak dan sampah dedaunan.
  8. Untuk lantai bak penampungan yang retak segera tambal dengan capuran semen ditambah pasir, perbandingan 1 : 2.
  9. gantilah pipa dan kran yang rusak/bocor segera
  10. Perbaiki talang air yang rusak segera, karena bisa mempengaruhi kualitas air. talang air disarankan bukan dari bahan yang mudah berkarat
cara menghitung besarnya volume bak PAH
 rumusnya:
Q = A x I x R atau  A =   Q/IxR

keterangan ;
A = luas areal penangkap air hujan yang dibutuhkan (M2)
Q = kapasitas bak yang dibutuhkan (M3)
I  = koefisien pengaliran (ditentukan +/- 60%)
R = Curah hujan rata-rata (M/tahun)

PEMBUATAN PAH

A. Bahan
- pasir harus bersih dari lumpur atau kotoran dan diayak
- air bebas dari lumpur
- kasa ayam  segi enam GI 1/2
- semen dapat digunakan semua jenis semen

B. Tahap pembuatan
- tanah diratakan, kalau perlu tanah digali untuk menyesuaikan tinggi talang, pada galian tanah diberi lapisan pasir ketebalan 10 s.d 20 cm
- diatas lapisan pasir diberi kertas bekas zak semen. kemudian mortar yang telah diaduk homogen, dihamparkan dan diratakan ketebalan 2 s.d 3 cm
- setelah 1/2 s.d 1 jam pekerjaan diatas selesai. kerangka bak PAH diletakkan diatasnya, kemudian plester dengan ketebalan 2 - 3 cm
- kemudian rangka bak diselimuti dengan 2 -3 lembar gedek(anyaman bambu) dibagian luarnya. supaya pada waktu dilakukan pemlesteran gedek stabil, maka diikat melingkat dengan tali.
- pleter lebih dahulu bagian dalan PAH
- Plester kedua setelah kurang lebih 1 jam pekerjaan pertama selesai. ketebalan 1 cm
- setelah 1 jam plester dinding selesai, selimut gedek dibuka dan plester segera diding luar dengan ketebalan 1 cm. sebaiknya pekerjaan 1, 2 dan 3 dapat diselesaikan dalam satu hari agar menghindari keretakan dan perhitungkan jumlah pekerjanya.
- pada bagian sambungan antara dinding dan lantai, plester harus lebih dipertebal
- Pada hari kedua, plester atap dapat dilakukan
- pekerjaan ini dibantu penyangga dari gedek dan tiang bambu. setelah 2 minggu plester atap selesai baru tiang bambu dilepaskan.
- poles diing bagian luar, dalam, lantai, atap dengan air semen setebal 2 cm
- sebelum pemlesteran dilakukan pipa penguras, pipa pengambilan dan kran harus dipasang terlebih dahulu.

No comments:

Post a Comment