KATA PENGANTAR
Syukur
Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-nya
akhirnya penyusunan Perencanaan
Program Kesling Tahun 2014
ini dapat diselesaikan.
Kami
menyadari bahwa Perencanaan Program
Kesling ini masih banyak kekurangannya, namun kami mengharapkan dengan
adanya Perencanaan Program Kesling
ini dapat dijadikan salah satu sumber informasi dan sebagai bahan evaluasi bagi
kami, begitu juga bagi pihak yang membutuhkan.
Untuk
itu kami sangat mengharapkan saran dan pendapat yang konstruktif dari berbagai
pihak demi perbaikan dan penyempurnaan perencanaan tahunan ini, sehingga apa
yang menjadi target dan visi serta misi Puskesmas menjadi lebih baik dan sesuai
dengan yang kita harapkan.
Demikianlah
Perencanaan Program Kesling ini kami susun agar dapat dipedomani bersama
untuk mencapai status kesehatan
masyarakat yang optimal.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan
merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa indonesia sebagaimana yang
dimaksudkan dalam pancasila dan UUD 45.
Tujuan dari pembangunan kesehatan adalah untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai
investasi bagi pembangunan sumberdaya manusia yang produktif secara sosial dan
ekonomis.
Kebijakan dari Departemen Kesehatan Republik
Indonesia bahwa Puskesmas sebagai bagian dari sistem Kesehatan Nasional, sub
sistem, dari kesehatan yang berada di Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional. Sebagai sistem yang harus berjalan,
Puskesmas dilengkapi dengan organisasi, memiliki Sumber Daya dan Program
kegiatan pelayanan kesehatan.
Program pokok Puskesmas merupakan program
pelayanan kesehatan yang wajib dilaksanakan karena mempunyai daya ungkit yang
besar terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. Ada 6 program pokok pelayanan kesehatan diantaranya program pengobatan, promosi kesehatan,
pelayanan KIA dan KB, pencegahan penyakit menular dan tidak menular, kesehatan
lingkungan dan perbaikan gizi masyarakat.
program kesehatan lingkungan adalah salah satu
program pokok puskesmas yang berupaya untuk menciptakan kondisi lingkungan yang
mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungan untuk mendukung
tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.
Ada (5) upaya dasar yang dilakukan di bidang
kesling
1)
Penyehatan sumber air bersih (SAB)
Kegiatan upaya penyehatan air meliputi ;
surveilans kjualitas air, inspeksi sanitasi SAB, pemeriksaan kualitas air,
pembinaan kelompok pemakai air.
2) Penyehatan lingkungan pemukiman
(Pemeriksaan Rumah)
Sarana sanitasi dasar yang dipantau
meliputi jamban keluarga (jaga), saluran pembuangan air limbah (SPAL), dan
tempat pengelolaan sampah (TPS).
3) Penyehatan tempat-tempat umum (TTU)
Penyehatan tempat-tempat umum meliputi hotel dan tempat penginapan lain,
pasar, kolam renang dan pemandian umum lain, sarana ibadah, salon dan pangkas
rambut, dilakukan upaya pembinaan institusi rumah sakit dan sarana kesehatan
lain, sarana pendidikan dan perkantoran
4) Penyehatan tempat pengelola makanan (TPM)
Secara umum penyehatan TPM bertujuan untuk melakukan pembinaan teknis dan
pengawasan terhadap tempat penyehatan makanan dan minuman, kesiap-siagaan dan
penanggulangan KLB, keracunan, kewaspadaan dini serta penyakit bawaan makanan
5) Pemantauan Jentik nyamuk dan PSN
(pemberantasan Sarang Nyamuk)
Petugas sanitasi puskesmas melakukan pemeriksaan terhadap tempat yang
mungkin menjadi perindukan nyamuk.
6)
Konsultasi kesling klinik sanitasi
Pemberian konsultasi gratis kepada
masyarakat/pasien yang menderita penyakit yang berhubungan dengan lingkungan
seperti; diare, kecacingan, penyakit kulit, TB Paru, dan lainnya.
1.2 Tujuan
Umum : Meningkatkan kemampuan manajemen Program
Kesling
Puskesmas dalam mengelola
kegiatannya dalam upaya
Peningkatan pencapaian program Kesling.
Khusus :
1. Dapat disusunnya rencana usulan kegiatan
program Kesling
2. Dapat disusunnya rencana pelaksanaan
kegiatan progaram Kesling
BAB II
VISI DAN MISI PUSKESMAS
2.1
VISI
Masyarakat Sawahlunto yang mandiri untuk hidup sehat menuju
kota wisata
tambang yang berbudaya dan sejahtera
2.2
MISI
Untuk mewujudkan visi tersebut diatas maka ditetapkan
misi pembangunan kesehatan kota
Sawahlunto sebagai berikut :
1.
Menggerakan dan memberdayakan masyarakat untuk
berperilaku hidup sehat.
2. Meningkatkan pelayanan yang bermutu dan
terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
3. Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk
memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan.
BAB III
TUGAS POKOK PROGRAM KESLING
3.1
Tugas Pokok
Tugas pemegang program adalah sebagai pelaksana pengamatan kesehatan lingkungan,
pengawasan kesehatan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka
perbaikan kualitas kesehatan lingkungan untuk dapat memelihara, melindungi dan
meningkatkan cara-cara hidup bersih dan sehat.
Uraian tugas pemegang program gizi berdasarkan
struktur organisasi adalah sebagai berkut.
1)
Mempersiapkan
pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan.
a)
Menyusun TOR rencana
lima tahunan tingkat kabupaten/kota.
b) Mengumpulkan
data dalam rangka menyusun rencana lima
tahunan tingkat
propinsi.
c) Mengolah
data secara sederhana dalam rangka menyusun rencana lima
tahunan tingkat propinsi
d) Mengolah
data lanjut dalam rangka menyusun rencana 5 tahunan tingkat
kabupaten/ kota ,
e) Menganalisis
data secara sederhana dalam rangka menyusun rencana lima
tahunan tingkat kabupaten/kota
f)
Menyusun rancangan
rencana lima tahunan tingkat kabupaten/kota
g)
Menyempurnakan
rancangan dalam rangka menyusun rencana lima tahunan
tingkat kabupaten/kota.
h) Mengolah
data secara sederhana tingkat kabupaten/ kota
untuk menyusun
rencana tahunan
i)
Menganalisis data secara sederhana dalam
rangka menyusun rencana
tahunan tingkat kecamatan/puskesmas.
j) Menyajikan rancangan rencana
tahunan tingkat kecamatan/puskesmas.
k) Menyusun rencana 3 (tiga)
bulanan tingkat kecamatan/puskesmas
l) Menyusun rencana bulanan
tingkat kecamatan/puskesmas
m) Menyusun rencana operasional tingkat
kecamatan/puskesmas
n) Menyusun data/literature untuk menyiapkan
penyusunan petunjuk
teknis/petunjuk
pelaksana
o) Menyusun data/literature dalam rangka
menyusun pedoman.
2) Melakukan
pengamatan kesehatan lingkungan.
a) Melakukan pengumpulan data
sekunder untuk pengamatan kesehatan
lingkungan
b) Melakukan pengolahan data secara manual untuk
pengamatan kesehatan
lingkungan
3) Melakukan pengawasan kesehatan lingkungan
a) Melakukan pemeriksaan secara sederhana. pada
obyek kelompok II
b) Mengambil sample secara sederhana pada obyek
kelompok II
c) Menentukan diagnosa dan treatment intervensi
obyek kelompok I awal
secara konvensional
d) Menentukan diagnosa dan treatment intervensi
objek kelompok II awal
secara sederhana
e) Melakukan konsultasi kesling obyek kelompok I
awal lokal
4) Memberdayakan
masyarakat dalam meningkatkan kualitas kesehatan
lingkungan.
a) Membuat instrumen sederhana untuk
identifikasi perilaku dalam rangka
persiapan kegiatan.
b) Membuat instrumen lanjut untuk identifikasi
perilaku dalam rangka
persiapan kegiatan
c) Mengumpulkan data primer untuk identifikasi
perilaku dalam rangka
persiapan kegiatan
d) Mengumpulkan data sekunder untuk identifikasi
perilaku
e) Melakukan tabulasi dan pengumpulan data
sederhana untuk menganalisis
perilaku
f) Menganalisis secara sederhana tentang
perilaku
g) Membuat perencanaan sederhana untuk
pemberdayaan masyarakat
h) Mengembangkan materi sederhana untuk
pemberdayaan masyarakat
i) Mempersiapkan dan memelihara alat peraga
j) Melakukan pemberdayaan individu secara umum
k) Membuat laporan hasil
pemberdayaan
l) Melakukan
pengumpulan data tentang masalah kesehatan dalam rangka
menggerakkan dan
mengerahkan kelompok masyarakat potensial.
m) Melakukan pertemuan lintas program
n) Mendapatkan calon kader untuk penggerakan
masyarakat.
5) Membuat
karya tulis/karya ilmiah di bidang kesehatan lingkungan.
a) Membuat karya ilmiah hasil penelitian bidang
kesehatan yang
dipublikasikan dalam
bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara
nasional.
b) Membuat karya ilmiah hasil penelitian bidang
kesehatan yang
dipublikasikan dalam
bentuk majalah ilmiah yang diakui instansi yang
berwenang (LIPI).
c) Membuat karya tulis berupa tinjauan atau
ulasan ilmiah dengan gagasan
sendiri dalam bidang
kesehatan yang tidak dipublikasikan tetapi
didokumentasikan pada
perpustakaan dalam bentuk buku dan atau makalah.
d) Membuat karya tulis berupa tinjauan atau
ulasan ilmiah dengan gagasan
sendiri dalam bidang kesehatan yang dipublikasikan dalam bentuk
buku dan
atau makalah
e) Membuat karya tulis
ilmiah popular di bidang kesehatan lingkungan yang
disebarluaskan melalui media massa
6)
Menterjemahkan/menyadur buku dan bahan lainnya di bidang
kesehatan
lingkungan
a) Menterjemahkan/menyadur
buku di bidang kesehatan lingkungan yang
dipublikasikan dalam bentuk buku yang diterbitkan atau diedarkan
secara
nasional.
b) Menterjemahkan/menyadur
buku di bidang kesehatan lingkungan yang
dipublikasikan dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh
instansi yang
berwenang (LIPI)
c) Menterjemahkan/menyadur
buku di bidang kesehatan lingkungan yang tidak
dipublikasikan dalam bentuk buku dan atau makalah.
d) Membuat abstrak
tulisan ilmiah yang dimuat dalam penerbitan.
7) Membuat
buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang
kesehatan lingkungan.
8) Mengembangkan
teknologi tepat guna di bidang kesehatan lingkungan.
9) Mengajar/melatih
yang berkaitan dengan bidang kesehatan lingkungan.
BAB IV
PENCAPAIAN PROGRAM KESLING TAHUN 2014 &
PERENCANAAN PROGRAM KESLING TAHUN
2015
4.1 Pencapaian Target Kegiatan
Kesling tahun 2010
No
|
Jenis
Kegiatan
|
Kegiatan
|
Pencapaian
|
Target
(%)
|
1
|
Pengawasan
rumah
|
Rumah
sehat
|
75.3
|
100
|
Rumah
bebas jentik
|
92.7
|
95
|
||
2
|
Pengawasan
Jamban
|
Keluarga
Memakai Jamban yang memenuhi syarat kesehatan
|
66.3
|
90
|
3
|
Pengawasan
SPAL
|
Rumah
dengan SPAL yang memenuhi syarat
|
82.7
|
100
|
4
|
Pengawasan
TTU
|
TTU yang Diperiksa tahap I
|
100
|
100
|
TTU
yang memenuhi syarat tahap I
|
95.7
|
|||
TTU yang diperiksa tahap II
|
100
|
|||
TTU yang Memenuhi Syarat tahap II
|
96.8
|
|||
5
|
Pengawasan
SAB
|
SAB
yang diperiksa
|
100
|
85
|
SAB
yang memenuhi syarat
|
80.9
|
|||
6
|
Pengawasan
TPM
|
TPM
yang diperiksa tahap I
|
100
|
100
|
TPM
yang memenuhi syarat tahap I
|
79.6
|
|||
TPM yang diperiksa tahap II
|
100
|
|||
TPM
yang memenuhi syarat tahap II
|
81.6
|
4.2. Perumusan Masalah dan Penyebab Masalah
Program Kesehatan Lingkungan
No
|
Rumusan
Masalah
|
Berbagai
Faktor Penyebab Masalah
|
Perumusan
Penyebab Masalah
|
1
2
|
Cakupan jamban yang memenuhi
syarat masih rendah, 66.3% sedangkan target 90%
Masih rendahnya cakupan TPM yang memenuhi syarat dari target 100 %,
tercapai baru 81.6 %
|
Ø
Masih
adanya sebagian dari masyarakat yang tidak mempunyai jamban dan septictank
Ø
Perilaku / kebiasaan masyarakat
Ø
Faktor ekonomi
Ø
Dukungan LS (Lintas Sektor)
Ø
Tidak tersedianya sarana CTPS dengan air mengalir di rumah
makan/warung nasi
Ø
Secara
umum K3 dapur masih kurang
Ø
Tidak
terdapatnya gudang bahan makanan
Ø
Tidak
rapat serangga/tikus
Ø
Limbah
yang dihasilkan belum dilakukan pengolahan sebelum dialirkan ke riol
|
Ø
Kepemilikan
rumah yang masih berstatus sewa/kontrak
Ø
Tidak
tersedianya lahan untuk membuat septictank
Ø Perilaku
/ kebiasaan masyarakat yang BAB di sungai dan sembarangan tempat
Ø Masyarakat
mengganggap bahwa membuat jamban itu mahal
Ø Kurangnya
dukungan / sokongan dari lintas sektoral untuk mengajak masyarakat untuk
membuat jamban sederhana
Ø Saran yang diberikan petugas belum diikuti oleh
pengusaha rumah makan.
Ø Penataan alat/peralatan belum tertata rapi
Ø Sarana yang ada didapur tidak diatur sedemikian rupa,
misal jarak minimal lemari dengan dinding minimal 5 cm sehingga tidak rapat
serangga/tikus
Ø Tidak adanya gudang khusus untuk bahan makanan yang
akan diolah, biasanya diletakkan dekat dapur
Ø Limbah yang mengandung padatan sisa bahan makanan,
minyak dan lemak langsung dialirkan ke riol, sebaiknya dibuatkan bak
pengolahan limbah, atau menggunakan grease trap ( penangkap lemak)
|
4.3 Perumusan Pendekatan Pemecahan Masalah Program Kesehatan Lingkungan
No
|
Rumusan
Penyebab Masalah
|
Inventarisasi
Alternatif Pendekatan Pemecahan Masalah
|
Rumusan
Pendekatan Pemecahan Masalah
|
1.
|
Cakupan jamban yang memenuhi
syarat kesehatan masih rendah
|
Ø
Melakukan penyuluhan PHBS secara
berkelanjutan
Ø
Melaksanakan pemicuan CLTS secara (door
to door)
Ø
Membuat peraturan tentang pentingnya
kepemilikan jamban oleh
pihak kecamatan/desa/kel
Ø
Menyebarkan informasi tentang penyakit berbasis
lingkungan
Ø
Mengadakan lomba bagi anak sekolah tingkat
sekolah dasar yang bertemakan dengan perilaku buang air di masy
|
Ø Membuat
jadwal penyuluhan
Ø Membuat
jadwal pemicuan
Ø
Peraturan bagi masyarakat yang akan maupun
sudah membangun rumah agar menyediakan jamban yang ada septiktanknya.
Ø
Sangsi/ataupun denda bagi masyarakat yang
masih belum memiliki jamban septik tank dirumahnya
Ø Memberikan konsultasi mengenai penyakit berbasis
lingkungan kepada masyarakat
Ø Memberikan
informasi melalui leaflet tentang kesehatan lingkungan
Ø Lomba
cipta lagu CLTS
Ø Lomba
menulis tentang prilaku BAB di masyarakat tingkat anak SD
|
4.4 Inventarisasi rencana kegiatan Program Kesehatan
Lingkungan
No
|
Pendekatan pemecahan masalah
|
Inventarisasi rencana kegiatan
|
Rencana kegiatan
|
1
|
Membuat jadwal penyuluhan PHBS
|
Jadwal penyuluhan
|
Setiap bulan (12 x setahun)
|
2
|
Membuat jadwal pemicuan CLTS
|
Jadwal
kunjungan
|
Setiap bulan (12 x setahun)
|
3
|
Membuat peraturan tentang
pentingnya kepemilikan jamban septiktank
|
Menyusun sangsi/ denda bagi warga yang
masih BAB sembarangan pada tingkat Desa/kelurahan
|
1 x setahun
|
4
|
Menyebarkan
informasi tentang penyakit berbasis lingkungan
|
Membuat rencana kegiatan penyuluhan di
sekolah/ posyandu/lansia
Mengumpulkan
materi penyuluhan tentang penyakit berbasis lingkungan
|
Sesuai
jadwal kegiatan UKS dan Posyandu
Setiap bulan (12 x setahun)
|
5
|
Mengadakan lomba bagi anak
sekolah tingkat sekolah dasar ynag berkaitan dengan perilaku BAB di
masyarakat
|
Membuat
jadwal lomba cipta lagu CLTS dan menulis cerita tentang perilaku BAB di
masyarakat tempat tinggal
|
Sekali setahun
|
4.5 Rencana usulan
kegiatan Program Kesehatan
Lingkungan
Kegiatan pokok
|
Rencana kegiatan
|
Target
|
Volume kegiatan
|
Sasaran
|
Kesling
|
Pemantauan
-
Rumah
-
Jamban
-
SAB
-
SPAL
-
Sampah
-
Jentik
|
12 x
setahun
|
12 x
setahun
|
Rumah Masyarakat
|
Pemeriksaan
-
TPM dan TTU
|
2 x
setahun
|
2 x
setahun
|
Tempat-tempat umum
|
|
Lomba cipta lagu CLTS dan
Menulis tentang perilaku BAB masyarakat
|
1x
setahun
|
1 x
setahun
|
|
|
Klinik sanitasi
|
Setiap ada kasus yang di rujuk dari poli
|
Setiap ada kasus yang di rujuk dari poli
|
Masyarakat
yang berkunjung ke pelayanan kesehatan
|
4.6 Analisa Hambatan Potensial
Program Kesehatan
Lingkungan
NO
|
KEGIATAN
|
KEMUNGKINAN
HAMBATAN PELAKSANAAN
|
LANGKAH
MENCEGAH TIMBULNYA HAMBATAN
|
1
|
Penyuluhan
|
Tidak
semua masyarakat datang diundang atau tidak berada dirumah
|
Ø
Melalui undangan
Ø
Kunjungan
rumah oleh petugas dan kader kesling
Ø
Menggunakan puskel
|
2
|
Membuat jadwal kunjungan
|
Adanya
jadwal yang bentrok dengan kegiatan lain
|
Konfirmasi
ulang sebelum jadwal kunjungan
|
3
|
Membuat peraturan/sangsi bagi masyarakat yang belum
memiliki jamban septiktang
|
Tidak adanya kesepakatan dengan pihak pemerintahan yang
akan membuat peraturan
Tidak mendapatkan kesepakatan dengan masyarakat tentang
jenis sangsi/denda yang diberikan
|
Mengajukan rancangan sangsi/ denda bagi masyarakat ynag
belum memiliki jamban septiktank kepada pihak (kecamatan/kelurahan/desa)
|
4
|
Membuat lomba Cipta lagu CLTS atau
menulis cerita
Tentang kesling
|
Menyesuaikan jadwal kegiatan dengan
proses belajar mengajar di sekolah
Menyediakan hadiah lomba tersebut
|
Melakukan koordinasi
dengan pihak sekolah dan dinas kesehatan .
|
BAB V
PENUTUP
Penyusunan perencancanan program kesling ini
dimaksudkan untuk memberikan pedoman dalam melaksanakan program kesling
sehingga dalam pelaksanaannya nanti kegiatan yang dilaksanakan akan lebih
terarah .
Diharapkan pada semua
pihak yang terkait dapat melaksanakan program kesling dengan baik dan
profesional sehingga mendapat hasil yang lebih
Akhirnya kami mengharapkan
dukungan dari semua pihak maupun lintas sektoral terkait buntuk dapat berperan
serta dalam program kesehatan yang kami rencanakan.
No comments:
Post a Comment