Friday 16 January 2015

Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Sementara dan permasalahannya

Di setiap sudut kota dan komplek pemukiman dapat kita temui Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) yang diperuntukkan dalam rangka memudahkan petugas kebersihan mengumpulkan sampah yang dihasilkan masyarakat ketika dibawa ke TPA (tempat pembuangan akhir).

sarana sampah dibuat dua jenis yaitu TPS organik dan anorganik. TPS sampah organik diperuntukkan untuk sampah yang mudah membusuk secara alami. TPS sampah anorganik untuk sampah yang tidak mudah membusuk seperti sampah berbahan plastik.

TPS tersebut dibuat berdekatan dengan ukuran yang sama warna yang sama, seperti yang terlihat di gambar berikut. Ada beberapa hal yang terjadi berkaitan dengan TPS menurut hasil pengamatan di suatu kota. Yang tujuannya tidak dilakukan lagi kesalahan serupa di kota lainnya.

* pada saat pengumpulan sampah oleh tenaga kebersihan, untuk dibawa ke TPA. Sampah organik dan anorganik tidak ada pemisahan. Ini berarti sia-sisa saja dilakukan pengelompokan sampah organik dan an organik.

*tidak adanya pembedaan warna TPS sampah, ini akan membuat ragu masyarakat untuk membuang sampah sesuai pengelompokannya. Seharusnya selain adanya tulisan sebaiknya warnanya dibedakan juga yang tujuannya untuk memudahkan.

*TPS sampah dibuat berdampingan, ini akan membuat masyarakat cenderung untuk mengisi sampah disebelahnya apabila salah satu sudah penuh. Tanpa memikirkan jenis sampah yang dibuang (organik atau anorganik). Sebaiknya letakkan tidak bersebelahan, tetapi letakkan sesuai dengan sampah yang dominan dihasilkan. Misal dekat pasar buah dan sayuran letakkan TPS organik. Tetapi dekat pasar pakaian, buku dan lainnya letakkanlan TPS anorganik.

* dilakukan pengelompokkan sampah di TPS tetapi di TPA tidak disiapkan sarana sanitary landfiil dan komposting. Sebaiknya siapkan dulu sistemnya baru dibuat pengelompokan sampah. Mobil sampah sebaiknya dikhususkan sesuai jenis sampah, minimal ada dua mobil.

* sebaiknya ukuran TPS anorganik dibuat lebih besar karena sampahnya tidak terlalu mendesak untuk langsung dibawa ke TPA, karena tidak berbau dan menjadi tempat bersarangnya serangga dan tikus.

* untuk ukuran TPS organik, ukurannya sebaik disesuaikan dengan kapasitas sampah dihasilkan setiap hari. Kalau bisa satu hari tong sampah terisi penuh tapi tidak melimpah. Pengangkutan ke Ke TPA harus dilakukan setiap hari.

* masyarakat harus disiplinkan kapan jam untuk pembuangan sampah setiap hari, khusus untuk sampah yang dihasilkan rumah tangga setiap harinya.

* sampah organik yang dibuang sebaiknya sudah dicacah terlebih dahulu. Kadang ditemukan masyarakat membuang rantung pohon beserta daun-daunnya.

Ini sedikit sumbangan pikiran bagi pemerintah kota, dalam melakukan pengelolaan sampah masyarakat, mudah-mudahan bermanfaat.

No comments:

Post a Comment