Monday 22 December 2014

Pedoman Pengawasan Kualitas Air

Kualitas air yang tidak memenuhi syarat pada umumnya berkaitan dengan :
a. Sarana air bersih tidak memenuhi persyaratan kesehatan
misal ;
- sumur gali tanpa dilengkapi dinding dan lantai sumur
b. secara alamiah air sudah tidak memenuhi syarat
seperti ; air berwarna, dan berbau
c. Pencemaran dari lingkungan sekitar
seperti ; terdapat kandang ternak, septik tang dan genangan air kotor yang jaraknya dekat dengan sarana air bersih.
d. Perilaku masyarakat yang tidak higienis
seperti ;masih ada kebiasaan meminum air tanpa dimasak, timba dan tali dibiarkan tergeletak di lantai.

Pokok-Pokok Kegiatan Penyehatan Air
1. inventarisasi jumlah sarana air bersih
2. buat peta sarana air bersih yang dimiliki masyarakat
3. lakukan inspeksi sanitasi untuk mengetahui tingkat resiko pencemaran sarana air bersih. yang dapat dikategorikan menjadi rendah (R), Sedang (S), Tinggi (T) dan amat tinggi (AT)
4. Lakukan pengamatan kulaitas fisik air (warna, bau dan rasa)
5. sarana dengan tingkat resiko rendah (R) dan sedang (S) lakukan pemeriksaan kimia dan bakteriologis
6. lakukan perbaikan kualitas sarana apabila memungkinkan, dan sarana yang tidak bisa diperbaiki lagi kualitasnya sebaiknya jangan digunakan sebagai sarana air bersih untuk minum dan mencuci peralatan makan.
7. lakukan penyuluhan dan pembinaan secara berkala kepada masyarakat.
8. Sosialisasikan hasil inspeksi sanitasi dan hasil pemeriksaan labor air kepada pemerintah dan masyarakat.

Tindak lanjut sarana air bersih dengan resiko Tinggi (T) dan amat tinggi (AT)
1. lakukan perbaikan fisik sarana
- sumur yang lantainya retak retak diperbaiki
- lakukan pemindahan kandang ternak yang dekat dengan sarana
-dsb
2. lakukan perbaikan kualitas air
- dari hasil pemeriksaan kualitas air di labor dapat ditentukan kualitas air yang mendapat prioritas perbaikan
- jika kualitas bakteriologisnya tinggi maka laksanakan kaporisasi
berikut cara penghitungan dosis kaporit  berdasarkan jenis sarana air bersih (SAB)

Sumur gali (SGL)
1. tentukan volume rata-rata air
- diameter sumur (D)
- kedalaman air (H)
maka rumusnya
1. 22/7 x D2  x  H
2. kadar khlor aktif pada kaporit, misal 60%
3. dosis kebutuhan khlor pada sumur misal 1 mg/liter
4. maka kebutuhan kaporit dapat dihitung misal volume air 3927 liter
= 100/60 x 1mg/liter x 3927 liter  = 6554,9 mg
                                                   = 6545 mg
                                                   = 6.545 gram

atau bisa juga dengan memberikan dosis
- 1/2 sendok makan kaporit untuk 20 liter air (campurkan)
- setiap 1 meter kubik  masukkan 20 liter air campuran diatas
- untuk menentukan berapa kubik air sumur, dapat menggunakan rumus diatas (tabung) tergantung bentuk sarana ( jika sumur berbentuk kotak maka gunakan rumus kotak )
perhatian !!!
pemberiannya bisa dengan bantuan alat TABORIT (baca artikel lain pada blog ini)

No comments:

Post a Comment